Bola.com, Jakarta - Sudah lebih dari seminggu Ruben Amorim diumumkan sebagai manajer baru Manchester United (MU), menggantikan Erik ten Hag yang dipecat. Namun, hingga saat ini, manajer yang sukses bersama Sporting CP itu belum kunjung datang.
Penunjukan Ruben Amorim sebagai manajer MU tak lepas dari sukses yang diraihnya bersama Sporting CP dua kali meraih gelar juara Liga Portugal dalam empat tahun terakhir.
Baca Juga
Advertisement
Dengan usia yang baru 39 tahun, Ruben Amorim sudah menjadi salah satu manajer muda yang paling diperhitungkan di Eropa. Bahkan ia menempati peringkat ke-11 dalam daftar manajer terbaik versi FourFourTwo.
Reputasinya terus berkembang setelah membangkitkan kembali Sporting dari keterpurukan, menjadi kekuatan dominan di sepak bola Portugal. Andalannya adalah talenta muda yang merupakan jebolan akademi klub.
Namun, meski penunjukannya sebagai manajer baru MU sudah diumumkan, ada beberapa alasan mengapa ia belum memulai peran barunya di Old Trafford. Mengapa Ruben Amorim masih belum resmi melatih MU?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengapa Belum Datang ke Old Trafford?
Salah satu alasan utama mengapa Ruben Amorim belum mengambil alih kursi manajerial MU adalah karena kesepakatan yang harus diselesaikan dengan Sporting CP.
Sejak proses negosiasi dimulai, masalah terkait klausul pelepasan dan periode pemberitahuan menjadi hambatan utama yang memperlambat peralihan ini.
Meski Amorim awalnya ingin mulai bekerja pada akhir musim, pihak MU memberitahunya bahwa ini kesempatan sekarang atau tidak sama sekali, mengingat pentingnya stabilitas jangka panjang untuk masa depan klub.
Setelah proses negosiasinya selesai, MU mengonfirmasi Ruben Amorim akan mulai melatih pada 11 November 2024, dengan pertandingan pertamanya dijadwalkan melawan Ipswich Town pada 24 November 2024.
Ini artinya, selama beberapa pertandingan ke depan, Ruud van Nistelrooy masih akan tetap memimpin tim sebagai pelatih interim.
Ruud van Nistelrooy yang memimpin MU dalam empat pertandingan setelah pengumuman Amorim, menjaga rekor tidak terkalahkan.
Advertisement
Menunda Penerimaan Jabatan
Meskipun penundaan ini memunculkan banyak pertanyaan, alasan di balik keterlambatan tersebut belum dikonfirmasi secara resmi.
Namun, kemungkinan besar hal ini terkait dengan jeda internasional yang memberi waktu bagi Ruben Amorim untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya di Old Trafford.
Periode ini memberi kesempatan yang cukup bagi pelatih asal Portugal itu untuk merencanakan transisi dan mempersiapkan diri sebelum jadwal padat dimulai lagi.
Selain itu, sumber-sumber di sekitar MU menyebutkan bahwa Ruben Amorim juga berencana membawa beberapa staf pelatih dari Sporting ke Manchester United.
Negosiasi mengenai masa depan para staf pelatih ini juga memakan waktu lebih lama, yang turut berperan dalam penundaan dimulainya tugas Amorim di Old Trafford.
Keberhasilan di Sporting dan Efeknya di MU
Keberhasilan Ruben Amorim di Sporting CP tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan memanfaatkan pemain-pemain muda berbakat dan mengembangkan filosofi permainan yang mengutamakan penguasaan bola dan serangan cepat, Amorim membawa Sporting CP kembali ke jalur juara dan bersaing di level Eropa.
Salah satu pencapaian terbesar Amorim adalah mengalahkan raksasa seperti Man City, yang baru saja dihadapi Sporting dalam kemenangan telak 4-1 yang mengesankan.
Kemenangan ini terjadi beberapa hari setelah pengumuman Ruben Amorim sebagai manajer MU, menambah ekspektasi tinggi terhadap kemampuan manajer asal Portugal ini.
Hasil tersebut menjadi salah satu pembuktian bahwa Ruben Amorim telah membuktikan dirinya sebagai pelatih yang mampu menandingi klub-klub besar di Eropa.
Kemenangan melawan Man City makin mengukuhkan statusnya sebagai manajer yang sangat dihormati, dan ketertarikan MU untuk merekrutnya tidak terelakan.
Advertisement
Menuju Era Baru
Ekspektasi di sekitar Ruben Amorim makin besar seiring dengan kedatangannya di MU. Sejak awal, ia sudah dipandang sebagai pilihan ideal untuk memimpin tim kembali ke jalur kemenangan, terutama setelah periode penuh gejolak yang dialami MU sejak era Sir Alex Ferguson.
Ruben Amorim diharapkan mampu membawa pendekatan yang lebih terstruktur, dengan visi jangka panjang yang lebih jelas dan komitmen untuk mengembangkan bakat-bakat muda, sesuatu yang sangat diperlukan oleh tim seperti MU.
Dengan sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya, serta implementasi sistem permainan yang baru, Amorim dihadapkan kepada tugas besar untuk membawa MU kembali menjadai tim yang kompetitif di Inggris dan Eropa.
Namun, meski tantangannya besar, banyak yang percaya bahwa kemampuan Amorim untuk mengubah Sporting CP dalam waktu singkat dapat menjadi sinyal positif bagi masa depan MU.
Ketika 11 November tiba, dunia sepak bola akan menyaksikan apakah Ruben Amorim mampu membawa era baru bagi MU, atau ia akan menghadapi tantangan yang lebih besar dari yang pernah dihadapinya di Portugal. Apa pun yang terjadi, era pasca-Ferguson di Old Trafford kembali memasuki babak baru yang menjanjikan.
Sumber: FourFourTwo