Sukses


Menyebut MU Asuhannya Terburuk dalam Sejarah, Ruben Amorim Kena Kritik: Sudah Mulai Memalukan!

Manajer Manchester United (MU), Ruben Amorim, mendapatkan kritik karena pernyataannya yang menyebut tim asuhannya sebagai yang terburuk dalam sepanjang sejarah klub.

Bola.com, Jakarta - Manajer Manchester United (MU), Ruben Amorim, mendapatkan kritik karena pernyataannya yang menyebut tim asuhannya sebagai yang terburuk dalam sepanjang sejarah klub.

Krisis di Manchester United (MU) makin terasa dalam setelah kekalahan 1-3 yang dialami The Red Devils saat menjamu Brighton and Hove Albion di Old Trafford, Minggu (19/1/2025) malam WIB.

Kekalahan dari Brighton ini menjadi yang keenam dialami MU era Ruben Amorim di Premier League. The Red Devils pun kini berada di papan bawah klasemen dan menghadapi kemungkinan sebagai musim terburuk dalam 30 tahun terakhir.

Ruben Amorim, yang baru saja datang pada November 2024, tidak ragu untuk memberikan pernyataan jujur tentang situasi di dalam timnya. Dalam konferensi pers, ia menyebut timnya saat ini bisa dianggap sebagai tim terburuk dalam sejarah MU.

Pernyataan ini menambah kekhawatiran atas masa depan klub, terutama setelah beberapa pekan sebelumnya sang manajer menyebut MU mungkin sedang dalam perjuangan melawan degradasi.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Mendapatkan Kritik

Namun, komentar Ruben Amorim menuai kritik tajam, termasuk dari mantan pemain Tottenham Hotspur, Michael Dawson. Dalam sebuah wawancara di Sky Sports, Dawson menyebut keterusterangan Amorim bisa berdampak buruk terhadap moral para pemain.

"Saya tidak yakin para pemain akan senang jika manajer mereka mengatakan bahwa mereka adalah bagian dari tim terburuk dalam sejarah klub," ujar Dawson.

"Saya mengerti maksudnya, tetapi ini sudah mulai menjadi hal yang memalukan. Sebagai pemain, kepercayaan diri sangat penting, dan komentar seperti ini justru merusaknya," lanjutnya.

3 dari 5 halaman

Inkonsisten

Dawson juga menyoroti performa MU yang inkonsisten. Meski sempat meraih kemenangan 3-1 atas Southampton pada pertengahan pekan, performa tersebut dinilai hanya menutupi keretakan dalam tim.

Kekalahan dari Brighton memperlihatkan bahwa masalah mendasar dalam tim ternyata masih belum terselesaikan.

Hingga kini, MU hanya berjarak 10 poin dari zona degradasi dan 12 poin dari posisi empat besar, yagn awalnya menjadi target Ruben Amorim ketika kali pertama ditunjuk.

Namun, ekspektasi itu kini berubah drastis mengingat performa buruk tim di hampir setiap pertandingan.

4 dari 5 halaman

Tidak Sesuai Standar

Dalam pernyataannya, Ruben Amorim mengakui sistem yang diterapkannya belum berhasil diterima oleh para pemain. Ia juga menyebut bahwa seluruh elemen tim, termasuk dirinya, tidak tampil sesuai standar.

"Semua orang di sini sedang tampil di bawah level yang seharusnya. Tidak peduli apa pun keadaannya, kami harus menerima bahwa kehilangan begitu banyak pertandingan adalah sesuatu yang tidak bisa diterima, terlebih lagi untuk klub seperti MU," ujar Amorim.

Saat ini tekanan semakin besar bagi Ruben Amorim yang berusaha membalikkan situasi. Dengan performa yang terus menurun, tantangan bagi manajer asal Portugal ini makin berat.

Pendukung MU tentu berharap ada perubahan signifikan sebelum musim ini benar-benar menjadi catatan kelam dalam sejarah klub.

5 dari 5 halaman

Persaingan di Premier League

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer