Marcus Rashford Gerah, Terseret Drama Jadon Sancho Vs MU

Komentar tersebut langsung memicu spekulasi. Sancho diketahui memiliki hubungan yang kurang baik dengan manajer MU, Erik ten Hag, yang membuatnya tersingkir dari tim utama sebelum akhirnya dipinjamkan.

Rashford juga sempat mengalami masa sulit di Old Trafford setelah kedatangan pelatih baru, Ruben Amorim, yang tidak terkesan dengan etos kerjanya dalam latihan.

Namun, menurut The Daily Mail, Rashford tidak menyukai komentar Sancho tersebut.

Ia dikabarkan tidak ingin terlibat dalam konflik antara Sancho dan MU, mengingat ia telah menegaskan bahwa jika suatu saat harus meninggalkan klub, ia ingin melakukannya tanpa ada rasa dendam.

"Ketika saya pergi, tidak akan ada perasaan buruk," kata Rashford kepada jurnalis Henry Winter, Desember lalu.

"Anda tidak akan pernah mendengar saya berbicara buruk tentang Manchester United. Itu bukan gaya saya."

"Jika saya tahu situasinya sudah buruk, saya tidak akan memperburuknya. Saya melihat bagaimana beberapa pemain pergi di masa lalu, dan saya tidak ingin menjadi seperti itu. Ketika saya pergi, saya akan membuat pernyataan, dan itu akan datang langsung dari saya," tegasnya.

Aston Villa memiliki opsi untuk mempermanenkan Rashford dengan harga 40 juta pada akhir musim pound. Jika performanya terus meningkat setelah debut impresifnya melawan Tottenham, Villa bisa saja tergoda untuk mengaktifkan klausul tersebut.

Namun, dalam wawancara dengan media resmi Aston Villa, Rashford tampaknya memberi sinyal bahwa ia tidak berniat bertahan lama di klub tersebut.

"Jelas saya hanya di sini untuk waktu yang singkat," ujarnya.

"Jadi, saya ingin memaksimalkan waktu saya di sini dengan menggunakan atribut dan keterampilan saya untuk membantu tim," ucapnya.

Sumber: Dailymail