Bola.com, Jakarta - MU perlahan mulai melihat hasil dari kebijakan transfer yang diterapkan oleh pemilik minoritas klub, Sir Jim Ratcliffe.
Dalam satu tahun terakhir, strategi perekrutan pemain telah mengalami perbaikan, memberikan secercah harapan bagi masa depan Setan Merah.
Baca Juga
Advertisement
Bukan hal yang berlebihan jika menyebut Sir Jim Ratcliffe sebagai sosok yang tidak takut menghadapi tantangan.
Februari tahun lalu, ia memutuskan untuk berinvestasi di MU dengan membeli 27,7 persen saham klub senilai lebih dari 1 miliar paun—sebuah langkah yang tak lepas dari risiko besar.
Ratcliffe, yang berasal dari keluarga sederhana di Manchester, membangun kesuksesannya dengan kerja keras dan pengambilan keputusan berani.
Namun, investasi di sepak bola berbeda dari bisnis lainnya. Sebagian besar pemilik klub justru mengalami kerugian finansial setiap tahunnya.
Saat ini, MU sedang berada dalam kondisi sulit. Mereka terakhir kali menjuarai Premier League 12 tahun lalu dan kini tertinggal jauh dari perburuan gelar.
Dengan sembilan laga tersisa, Setan Merah hanya duduk di peringkat ke-13 klasemen. Kecuali peluang di Liga Europa, musim ini hampir bisa dikatakan telah berakhir bagi mereka.
Meski begitu, sisa laga di Premier League masih dapat digunakan untuk membangun kembali harga diri Setan Merah serta merencanakan masa depan yang lebih baik.
Berita Video, komentar Ruben Amorim setelah Bruno Fernandes tampil mengesankan di laga MU Vs Real Sociedad
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masa Depan Cerah Pemain Muda
Di tengah keterpurukan musim ini, MU mendapatkan secercah harapan lewat kemunculan para pemain muda berbakat.
Ayden Heaven dan Chido Obi telah menjalani debut bersama tim utama, sementara Harry Amass juga akhirnya mendapat kesempatan tampil di King Power Stadium.
Sebagai klub dengan sejarah panjang dalam mengembangkan pemain muda, MU tetap berpegang teguh pada filosofi mereka.
Heaven, yang baru bergabung dari Arsenal pada Januari lalu dengan biaya tak lebih dari 1 juta paun, menunjukkan potensi besar dalam empat penampilannya sejauh ini. Investasi kecil itu kini terlihat sebagai langkah yang sangat tepat.
Advertisement
Strategi Transfer yang Lebih Cermat
MU perlu melakukan perombakan skuad besar-besaran agar lebih sesuai dengan kebutuhan pelatih Ruben Amorim. Namun, perubahan ini tidak bisa dilakukan hanya dalam satu jendela transfer saja.
Selama beberapa tahun terakhir, kebijakan transfer MU justru menjadi faktor yang memperburuk kondisi tim. Klub sering kali merekrut pemain dengan harga sangat tinggi, tetapi gagal memberikan dampak signifikan.
Contohnya adalah pembelian Antony dari Ajax pada 2022 seharga 86,3 juta paun, yang kini dianggap sebagai investasi yang tidak sebanding dengan performanya.
Sir Jim Ratcliffe sudah lama mengkritik kebijakan transfer boros MU. Pada 2019, ia bahkan menyebut keputusan klub membeli Fred seharga 50 juta paun sebagai "uang bodoh".
Setahun yang lalu, ia juga menegaskan bahwa pendekatan transfer klub harus berubah.
"Saya lebih suka mencari Mbappe berikutnya daripada menghabiskan banyak uang untuk membeli kesuksesan. Membeli Mbappe itu mudah, siapa pun bisa melakukannya. Tapi, tantangan yang lebih besar adalah menemukan Mbappe, Jude Bellingham, atau Roy Keane berikutnya," ujar Ratcliffe.
Perkembangan Signifikan dalam Rekrutmen Pemain
Kendati INEOS dan Ratcliffe mendapatkan banyak kritik musim ini, tak bisa disangkal bahwa kebijakan transfer mereka telah menunjukkan peningkatan.
MU merekrut lima pemain utama musim panas lalu, dengan Leny Yoro sebagai nama paling menonjol. Bek muda berbakat itu juga menjadi incaran Real Madrid sebelum akhirnya memilih bergabung dengan Setan Merah.
Selain Yoro, MU merekrut Patrick Dorgu, Heaven, dan Obi sebagai bagian dari rencana jangka panjang. Mereka juga berharap Sekou Kone dapat menembus tim utama dalam waktu dekat.
Memang belum dapat dipastikan apakah Yoro, Dorgu, Heaven, dan Obi akan mencapai level seperti Mbappe atau Bellingham. Namun, mereka semua masih berusia di bawah 20 tahun dan terus berkembang.
Tentu saja, harga transfer Yoro yang mencapai lebih dari 50 juta paun dan Dorgu yang dibeli seharga 25 juta paun tetap menjadi perbincangan. Namun, jika mereka bisa mencapai potensi maksimalnya, investasi tersebut bisa menjadi keputusan cerdas.
Sementara itu, Heaven dan Obi didapatkan dengan biaya yang sangat murah, menjadikannya sebagai perekrutan yang berpotensi besar tanpa risiko tinggi.
Perlahan, tetapi pasti, MUÂ mulai merasakan manfaat dari perubahan strategi transfer mereka. Jika tren positif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Setan Merah akan kembali ke jalur yang benar dalam beberapa tahun ke depan.
Advertisement