Sukses


Paradoks Federico Chiesa di Liverpool: Gaji Selangit, Kontribusi Seuprit

Liverpool punya cadangan mewah, dia adalah Federico Chiesa.

Bola.com, Jakarta - Dalam dunia sepak bola level tertinggi, gaji seorang pemain biasanya mencerminkan pengaruhnya di lapangan. Namun, situasi Federico Chiesa di Liverpool saat ini justru menunjukkan sebuah paradoks yang mencolok.

Winger asal Italia itu jarang mendapatkan kesempatan bermain, tetapi tetap menerima gaji yang sangat tinggi—bahkan berpotensi masuk ke jajaran pemain dengan bayaran tertinggi di klub.

Chiesa bergabung dengan The Reds pada musim panas lalu sebagai rekrutan pertama Arne Slot. Dengan reputasinya sebagai juara Euro 2020 bersama Timnas Italia, pemain berusia 27 tahun itu diharapkan bisa membawa angin segar bagi lini serang Liverpool.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Sejak awal musim, Chiesa hanya tampil selama 387 menit di semua kompetisi, dengan hanya 25 menit di antaranya dimainkan di Premier League—jumlah yang sangat kecil dibandingkan dengan gajinya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Masuk Bayaran Tertinggi

Menurut data dari Spotrac, Chiesa menerima 150 ribu paun (sekitar Rp3,2 miliar) per minggu, atau sekitar 7,8 juta paun (Rp166,7 miliar) per tahun.

Angka ini membuatnya menempati posisi keenam dalam daftar pemain dengan bayaran tertinggi di Liverpool, hanya kalah dari Mohamed Salah, Virgil van Dijk, Trent Alexander-Arnold, Alisson Becker, dan Andrew Robertson.

Yang lebih menarik, jika Alexander-Arnold benar-benar bergabung dengan Real Madrid seperti yang banyak diberitakan, Chiesa otomatis masuk lima besar pemain dengan gaji tertinggi di Anfield.

Tak berhenti di situ, posisinya dalam daftar pemain berpenghasilan tertinggi bisa makin naik jika Salah dan Van Dijk meninggalkan klub saat kontrak mereka habis musim panas mendatang.

Hingga kini, keduanya belum mencapai kesepakatan perpanjangan kontrak, dan Salah bahkan secara terbuka mengisyaratkan kemungkinan hengkang dari Liverpool.

 

3 dari 4 halaman

Situasi yang Bikin Fans Bertanya-tanya

Kondisi ini menimbulkan perdebatan di kalangan suporter. Bagaimana mungkin seorang pemain yang lebih banyak menjadi "cadangan mewah" bisa mendapatkan gaji yang hampir setara dengan pemain-pemain kunci yang telah memberikan berbagai gelar bagi Liverpool?

Apalagi, Liverpool saat ini sedang menjalani fase transisi di bawah Arne Slot sehingga efisiensi dalam investasi pemain dan kebijakan gaji menjadi makin penting.

Di sisi lain, jika Alexander-Arnold benar-benar pergi, Liverpool akan kehilangan sosok yang sangat berpengaruh.

Sejak debutnya di tim utama pada 2016, bek kelahiran 1998 itu telah membantu The Reds meraih semua trofi utama, termasuk Premier League, Liga Champions, Piala FA, Carabao Cup, dan Piala Dunia Antarklub.

Musim ini, meski sempat mengalami cedera dan melewatkan beberapa laga penting—termasuk final Carabao Cup dan pemusatan latihan Timnas Inggris pertama di bawah Thomas Tuchel—Alexander-Arnold tetap mencatatkan tiga gol dan tujuh assist dalam 39 pertandingan.

Namun, Liverpool sedikit bisa bernapas lega karena Conor Bradley, bek muda berbakat asal Irlandia Utara, menunjukkan performa luar biasa setiap kali diberi kesempatan.

Satu di antara aksinya yang paling menonjol adalah saat berhasil meredam Kylian Mbappe dalam kemenangan 2-0 atas Real Madrid di Liga Champions.

 

4 dari 4 halaman

Bursa Transfer Berpotensi Kacau

Jelang bursa transfer musim panas, Liverpool menghadapi banyak pertanyaan besar:

  • Jika Alexander-Arnold hengkang, apakah Bradley siap mengisi posisinya secara penuh?
  • Apakah Chiesa bisa membuktikan dirinya layak dengan kontribusi yang lebih besar?
  • Apakah kebijakan gaji Liverpool masih masuk akal jika pemain yang minim kontribusi tetap mendapatkan bayaran tinggi?

Sementara seorang pemain kunci bersiap untuk pergi, seorang pemain yang jarang tampil tetap bertahan dengan gaji besar. Sebuah paradoks yang sulit dijelaskan di Anfield.

Video Populer

Foto Populer