Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola dikenal sebagai sosok pelatih yang jarang menyesali keputusannya di depan publik. Dalam sembilan tahun kepemimpinannya di Manchester City, ia lebih sering menjaga urusan manajemen tim secara privat.
Namun, pekan ini, Pep Guardiola membuat pengecualian langka dengan meminta maaf secara terbuka kepada Jeremy Doku, pemain muda yang belum banyak mendapatkan menit bermain.
Baca Juga
Pep Guardiola Muram Setelah Man City Gagal Juara Piala FA: Tanpa Satu Trofi pun Musim Ini!
Begini Kata-Kata Pep Guardiola saat Bersitegang dengan Kiper Crystal Palace Menurut Ahli Gerak Bibir
2 Momen Panas pada Final Piala FA Crystal Palace Vs Man City: Tim Dokter Berantem dan Guardiola Ogah Salaman
Advertisement
“Saya tidak adil kepadanya dalam beberapa pertandingan terakhir. Saya merasa bersalah kepada dia dan beberapa pemain lainnya,” kata Pep Guardiola.
Guardiola menjelaskan bahwa keputusannya untuk tidak memainkan Doku bukan karena performa buruk, melainkan karena perubahan taktik yang tidak melibatkan peran winger seperti biasanya.
Permintaan maaf ini menjadi sorotan karena Guardiola hampir tidak pernah menyampaikan penyesalan atas pilihannya. Namun, ini bukan pertama kalinya ia menunjukkan sisi emosional dan refleksinya di hadapan publik.
Berita video, Manchester City sukses membawa pulang gelar Juara Piala Dunia Antarklub 2023, usai mengalahkan Fluminense di King Abdullah Sports City, Sabtu (23/12/2023) dini hari WIB.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Permintaan Maaf untuk Jack Grealish dan Kalvin Phillips
Jack Grealish menjadi contoh lain dari pemain yang menerima permintaan maaf Guardiola. Pada Februari, pelatih asal Spanyol itu mengatakan, “Saya sangat menyesal dia tidak mendapatkan menit bermain yang mungkin dia layak dapatkan.”
Pernyataan serupa juga muncul sebulan kemudian saat Grealish kembali tidak dimainkan. Namun, Guardiola juga tak segan bersikap tegas. Ia menantang Grealish untuk meningkatkan kontribusinya jika ingin kembali masuk ke dalam skuad utama.
Pendekatan "tongkat dan wortel" ini menunjukkan keseimbangan antara tuntutan profesional dan perhatian personal.
Situasi lebih emosional terjadi saat Guardiola meminta maaf kepada Kalvin Phillips pada Desember 2023. Meski sebelumnya mengkritik sang pemain karena kembali dari Piala Dunia dalam kondisi "kelebihan berat badan", ia kemudian mengakui keputusannya untuk jarang memainkan Phillips adalah sesuatu yang disesalinya.
“Saya merasa sangat menyesal untuk keputusan saya padanya. Dia tidak pantas untuk tidak diberi kesempatan,” kata Guardiola.
Advertisement
Phil Foden dan Sergio Aguero: Dua Kasus yang Berbeda
Saat Phil Foden masih remaja, Pep Guardiola juga mengungkapkan penyesalan karena tidak bisa memberinya lebih banyak menit bermain, meskipun ia menegaskan pemain muda tersebut akan menjadi andalan di masa depan — dan prediksi itu terbukti benar.
Sementara itu, hubungan Guardiola dengan Sergio Aguero sempat tegang setelah pelatih mengkritik kontribusi defensif sang striker secara publik pada awal masa jabatannya.
Sergio Aguero kemudian menyampaikan keberatannya secara langsung dan Guardiola meminta maaf secara pribadi, pengalaman yang tampaknya membentuk pendekatan Guardiola di masa depan terhadap komunikasi dengan pemain.
Permintaan Maaf di Luar Lapangan
Guardiola juga beberapa kali meminta maaf atas pernyataan atau tindakan yang menyentuh isu sensitif, seperti komentar terhadap Steven Gerrard terkait insiden tergelincir pada 2014.
Ia secara terbuka mengakui bahwa ucapannya tidak pantas dan menyampaikan permintaan maaf kepada Gerrard dan keluarganya.
Ia juga membantah tudingan bahwa lagu perayaan skuad City pada 2019 mengandung unsur ejekan terhadap tragedi Hillsborough dan insiden kekerasan terhadap fans Liverpool, dan mengatakan jika ada yang tersinggung, ia meminta maaf.
Advertisement
Guardiola: Jarang Minta Maaf, tapi Tulus Saat Melakukannya
Meski sangat jarang dilakukan, permintaan maaf dari Guardiola biasanya datang dari tempat yang tulus.
Baik itu kepada pemain yang kesulitan mendapatkan tempat di tim utama, atau kepada pihak luar yang tersinggung atas komentarnya, Guardiola menunjukkan ia adalah pelatih yang bisa belajar dari kesalahan dan tetap manusiawi di tengah dunia sepak bola yang keras.
Jeremy Doku mungkin bukan yang terakhir mendapat permintaan maaf dari Guardiola—dan itu bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan karakter.
Sumber: Manchester Evening News
Persaingan di Premier League
Advertisement