Sukses


MotoGP: Sepang Tak Gentar dengan Ancaman Thailand dan Indonesia

Bola.com, Sepang - Pengelola Sirkuit Sepang mengaku tak khawatir dengan keinginan Thailand dan Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP. CEO Sirkuit Sepang, Razlan Razali, merasa MotoGP Malaysia tetap akan diminati meski kedua negara tetangga itu resmi menggelar MotoGP pada musim 2018.

Thailand dan Indonesia memang dikabarkan sudah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah MotoGP pada musim depan. Namun, tampaknya Thailand yang berpeluang besar untuk menemani Malaysia.

Bahkan, Otoritas Olahraga Thailand (SAT) pada Senin (5/6/2017) mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan pemegang hak komersial Dorna Sports untuk menggelar seri balap MotoGP selama tiga tahun mulai musim 2018.

Pemimpin SAT Sakol Wannapong dan eksekutif Dorna Sports mencapai kesepakatan dalam pertemuan di sela-sela MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, pada akhir pekan lalu.

"Kami jelas sudah belajar dari Singapura dengan ajang F1, tapi saya berpikir untuk MotoGP Malaysia akan tetap aman asalkan kegiatan ini didukung penduduk setempat. Sekarang ini kami melihat proporsinya adalah 75-25, 75 persen orang lokal dan 25 persen turis. Itu kuncinya," kata Razali pada Crash, Kamis (8/6/2017).

"Jadi Anda bisa menyaksikan MotoGP di Thailand dan saya yakin orang-orang Malaysia masih akan datang dan mendukung acara kami," tambahnya.

Dia justru menyambut hangat rencana Thailand dan Indonesia untuk menghelat MotoGP. Namun, dia akan berusaha untuk mempertahankan status Malaysia sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah MotoGP.

"Pada saat bersamaan, saya bisa memahami kami telah menciptakan monster sehingga Thailand menginginkannya, Indonesia menginginkannya," ungkap Razali.

Razali kemudian mengungkapkan terus mendapat informasi terbaru terkait negosiasi. Bahkan, dia mengklaim mendapatkan kesempatan untuk memilih tangggal penyelenggaraan dalam kalender pada musim depan.

"Hal yang baik tentang Dorna adalah mereka terlebih dahulu berkonsultasi dengan kami dan sangat terbuka. Mereka memberi kami hak untuk memilih tanggal yang kami inginkan untuk menggelar MotoGP," kata Razali.

Video Populer

Foto Populer