Sukses


Euforia Seputar Podium Valentino Rossi di MotoGP Andalusia Dianggap Terlalu Berlebihan

Bola.com, Jakarta - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, naik podium ketiga pada MotoGP Andalusia 2020, Minggu (26/7/2020), yang menimbulkan euforia di tim, sirkuit, maupun di ranah fans dunia maya. Menurut mantan pembalap MotoGP, Loris Reggiani, euforia soal podium itu terlalu berlebihan untuk hasil yang menurutnya tak terlalu Luar biasa. 

Valentino Rossi menyambut podium itu dengan antusias dan kelegaan. Dia sudah menanti cukup lama untuk kembali merasakan podium, tepatnya lebih dari satu tahun. 

The Doctor secara tidak langsung diuntungkan oleh insiden yang menimpa Francesco Bagnaia, Franco Morbidelli, dan Jack Miller. Namun, secara keseluruhan lajunya memang lebih kompetitif dibanding pada balapan pertama di MotoGP Jerez. Saat itu, Rossi gagal merampungkan balapan karena motornya mengalami kendala teknis. 

Di Andalusia, Rossi finis di belakang dua pembalap lain yang juga menggeber motor Yamaha, Fabio Quartararo dan Maverick Vinales. Dia sempat bersaing ketat dengan Vinales yang merupakan rekan setimnya. Adapun Quartararo sudah melesat sendirian di depan. 

"Quartararo favorit juara, tapi saya masih percaya dengan Andrea Dovizioso. Sayangnya. membalap untuk tim pabrikan yang konsisten membuktikan tak percaya kepada Anda bukanlah hal terbaik," kata Reggiani kepada In Sella, seperti dilansir Tuttomoriweb, Sabtu (1/8/2020). 

"Saya tidak memahami semua euforia untuk Valentino Rossi, meskipun dia kembali ke podium di usia 41 tahun. Saya ingin bilang di hadapannya bahwa dia punya dua motor yang setara dengan miliknya dan Morbidelli juga menyalipnya. Saya rasa ini sisi lain mata ulang logam," imbuh Reggiani. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Melawatkan Detail Konflik Rossi Vs Yamaha

Setelah balapan, Valentino Rossi juga menjadi pusat sorotan terkait kontroversi dengan Yamaha. Dia mengaku tak bisa mendapatkan motor yang sesuai dengan gaya membalapnya. 

"Saya tidak memahami soal kontroversi dengan Yamaha. Faktanya dia komplain karena harus berjuang selama empat hari berdebat dengan teknisi untuk mengubah settingan dan kemudian Lin Jarvis (Managing Director Yamaha) membenarkannya," kata Reggiani. 

"Sejujurnya ada sesuatu yang tidak saya pahami. Saya melewatkan beberapa detail," sambung dia. 

Sumber: Tuttomoriweb

 

 

Video Populer

Foto Populer