Bola.com, Jakarta - Pemilik tim VR46, Valentino Rossi jadi saksi ketika anak didiknya Franco Morbidelli finis ketiga pada Sprint Race MotoGP Qatar di Sirkuit Lusail hari Minggu (13/04/2025) dini hari WIB.
Artinya total, tiga podium sudah diraih tim VR46 sepanjang MotoGP 2025. Sebelumnya Franco Morbidelli juga finis ketiga pada Main Race MotoGP Argentina.
Baca Juga
Advertisement
Lalu Fabio Di Giannantonio finis ketiga pada Main Race MotoGP Amerika Serikat. Bicara usai Sprint Race MotoGP Qatar 2025, Valentino Rossi meyakini timnya punya kans untuk meraih podium pada setiap balapan.
Valentino Rossi sendiri baru pertama kali menyaksikan perjuangan dua pembalap tim VR46 secara langsung di trek pada MotoGP 2025.
"Morbidelli dan Di Giannantonio melaju dengan sangat cepat,” ujar Rossi dengan penuh percaya diri kepada Sky Italia.
"Mereka dalam kondisi yang sangat baik, dan motor kami menakutkan. Kami telah membuat langkah besar sebagai sebuah tim, kami bisa bertarung untuk naik podium di semua balapan," tambahnya.
Duet Pecco Bagnaia dan Marc Marquez di Ducati Lenovo Team bakal jadi sorotan di MotoGP 2025! Tapi sebelum mereka, ada 5 pasangan juara dunia MotoGP yang pernah menjadi rekan setim. Siapa saja mereka? Simak ulasannya di video ini!
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masalah Fabio Di Giannantonio
Valentino Rossi masih bisa menyaksikan pembalap timnya kembali podium pada Main Race MotoGP Qatar hari Senin (14/04/2025) dini hari WIB.
Sayangnya jelang balapan ini, Fabio Di Giannantonio merasa kecewa dengan masalah yang belum bisa dikonfirmasi pada motornya.
Pada Sprint Race MotoGP Qatar 2025, Di Giananntonio hanya bisa finis urutan keenam. "Kami menghabiskan akhir pekan dengan mencoba memperbaiki perasaan saya,” kata Di Giannantonio.
"Kami berputar-putar dengan setelan motor, dan kembali untuk balapan. Kami kehilangan sesuatu di babak kualifikasi meskipun putaran saya bagus."
"Karena itu, kami tidak bisa berada di barisan depan. Lalu dalam Sprint Race? Sejujurnya kami merasakan hal yang sangat aneh dengan bagian belakang motor. Itu sulit untuk dikelola. Saya terjebak untuk mencoba memahaminya," tambahnya.
Sumber: Crash
Advertisement