Sukses


Casey Stoner Bongkar Performa Gacor Marc Marquez di MotoGP 2025: Gaya Balap Generasi Lama

Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025 bersama Ducati benar-benar mencuri perhatian.

Bola.com, Jakarta - Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025 bersama Ducati benar-benar mencuri perhatian. Hingga 14 seri berjalan, pembalap berusia 32 tahun itu sudah mengoleksi 10 kemenangan balapan utama, plus 13 kemenangan pada sprint race.

Catatan impresif itu membuat Marquez kukuh di puncak klasemen sementara pembalap dengan 455 poin, unggul 175 poin atas Alex Marquez yang menghuni urutan kedua.

Dengan performa yang terus gacor, Marc Marquez berpotensi mengunci gelar juara dunia MotoGP lebih cepat pada seri San Marino, September mendatang.

Menyaksikan performa luar biasa pembalap asal Spanyol tersebut, legenda MotoGP sekaligus juara dunia dua kali, Casey Stoner, ikut angkat bicara.

Menurutnya, kunci sukses Marquez bukan hanya pada motor Ducati Desmosedici GP25 yang tangguh, melainkan juga gaya balap khas "generasi lama" yang dimiliki.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Bisa Keluarkan Potensi Terbaik Desmosedici GP25

Stoner menilai Marquez tidak selalu memacu motor hingga batas maksimal. Justru dengan cara balap yang lebih tenang, Marc Marquez mampu mengeluarkan potensi terbaik Desmosedici GP25.

"Saya pikir dia sangat santai. Anda bisa lihat dari cara dia membalap. Dia tidak menggeber motor sepuluh per sepuluh, dan itu bagian dari rahasianya," ujar Stoner dikutip dari Crash.

Casey Stoner menambahkan Marc Marquez, layaknya para pembalap generasi lama, masih memiliki kepiawaian membaca grip ban secara alami tanpa terlalu bergantung pada sistem elektronik.

"Generasi lama tahu bagaimana menemukan grip, bagaimana membalap di depan elektronik. Itu yang membedakan Marc dari generasi sekarang," tambahnya.

 

3 dari 3 halaman

Kombinasi Perangkat Elektronik dan Bakat

Menurut Stoner, mayoritas pembalap modern cenderung menyerahkan segalanya kepada insinyur dan perangkat elektronik. Mereka hanya memutar gas dan mengandalkan fitur otomatis, seperti ride height device, tanpa banyak interaksi manual dalam menemukan batas motor.

Sebaliknya, Marquez mampu memadukan kecanggihan elektronik Ducati dengan intuisi balapnya. Kombinasi ini membuatnya menemukan kecepatan ekstra yang sulit ditandingi pembalap lain.

Stoner menyimpulkan, pengalaman dan pendekatan klasik Marquez yang mengandalkan rasa terhadap motor, menjadi senjata utama di tengah era MotoGP modern yang semakin sarat teknologi.

Sumber: Crash

Penulis: Fadillah Setiawan

Video Populer

Foto Populer