Sukses


Benjamin Netanyahu Kecam Pengakuan Palestina oleh Negara-Negara Barat

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam pemimpin dunia yang akui negara Palestina.

Bola.com, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melontarkan kritik keras terhadap sejumlah pemimpin dunia yang belakangan ini resmi mengakui keberadaan negara Palestina.

Pernyataan tersebut disampaikan Netanyahu di Bandara Ben Gurion sebelum bertolak ke Amerika Serikat. Ia dijadwalkan menghadiri pertemuan di Gedung Putih serta memberikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB.

Kritik itu muncul menyusul konferensi tingkat tinggi di Prancis awal pekan, di mana beberapa negara Barat, termasuk Inggris, Prancis, dan Kanada, menyatakan dukungan mereka terhadap Palestina.

"Di Majelis Umum, saya akan menyampaikan kebenaran kami, kebenaran rakyat Israel, kebenaran para prajurit kami, dan kebenaran bangsa kami," kata Netanyahu.

Ia menuding sejumlah pemimpin dunia memilih memberikan "hadiah berupa negara kepada para pembunuh, pemerkosa, dan pembakar anak-anak, alih-alih mengutuk mereka".

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Jumpa Presiden AS

Netanyahu menegaskan Israel tidak akan membiarkan langkah tersebut berjalan.

Ia sebelumnya juga menilai pengakuan Palestina oleh Inggris dan Prancis tidak berdampak hukum bagi Israel, serta menyebutnya sebagai bentuk kapitulasi memalukan para pemimpin terhadap terorisme.

Dalam kunjungannya ke Washington, Netanyahu dijadwalkan bertemu Presiden AS, Donald Trump, untuk keempat kalinya.

"Saya akan membahas peluang besar yang terbuka berkat kemenangan kami, serta tujuan perang kami: memulangkan semua sandera, mengalahkan Hamas, dan memperluas lingkaran perdamaian yang mulai terbentuk," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Proposal Perdamaian

Sementara itu, utusan Amerika Serikat, Steve Witkoff, mengungkapkan adanya kemajuan berarti dalam upaya diplomasi terkait Gaza.

Menurutnya, Trump telah menawarkan proposal perdamaian bagi negara-negara Arab dan Islam.

"Kami menyebutnya rencana 21 poin Trump untuk perdamaian di Timur Tengah dan Gaza," ungkap Witkoff.

"Saya pikir ini menjawab kekhawatiran Israel serta negara-negara tetangga di kawasan. Kami berharap, bahkan cukup yakin, dalam beberapa hari ke depan akan ada terobosan yang bisa diumumkan," imbuhnya.

4 dari 4 halaman

Situasi di Gaza Memburuk

Di sisi lain, situasi di Gaza kian memburuk. Serangan udara Israel pada Kamis dilaporkan menewaskan sedikitnya 11 orang di sebuah rumah yang menjadi tempat penampungan pengungsi, menurut juru bicara pertahanan sipil setempat kepada AFP.

Dalam beberapa pekan terakhir, operasi darat Israel di Kota Gaza juga meningkat, memaksa ratusan ribu warga sipil meninggalkan kota terbesar di wilayah itu demi menyelamatkan diri.

Kondisi ini memperlihatkan makin mendesaknya krisis kemanusiaan yang membutuhkan perhatian serius dari komunitas internasional.

 

Sumber: merdeka.com

Video Populer

Foto Populer