Bola.com, Jakarta - Tim bulutangkis Indonesia gagal ke final Piala Sudirman 2025 karena kalah dari Korea Selatan. Meski begitu, Kabid Binpres Pelatnas PBSI, Eng Hian, menyebut sisi positif dari kegagalan tersebut adalah regenerasi yang berjalan dengan baik.
Indonesia menghadapi Korea Selatan di Fenghuang Gymnasium, Xiamen pada semifinal Piala Sudirman 2025, Sabtu (3/5/2025). Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjadi yang pertama tampil di semifinal.
Baca Juga
Advertisement
Sayangnya, Dejan/Siti tak kuasa membendung laju ganda campuran Korea Selatan, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung. Keduanya pun menyerah 10-21 dan 15-21 dalam pertandingan yang berlangsung 43 menit tersebut.
Pada laga kedua, giliran Alwi Farhan yang tampil di sektor tunggal putra. Menghadapi Cho Geon-yeop, pebulutangkis berusia 19 tahun itu berjuang hingga tiga gim untuk memetik kemenangan 16-21, 21-8, dan 21-8.
Setelah tunggal putra, giliran nomor tunggal putri yang tampil pada laga ketiga. Indonesia diwakili Putri Kusuma Wardani, sedangkan Korea Selatan menurunkan An Se-young.
Sayangnya Putri KW tak mampu mengatasi perlawanan An Se-young. Setelah bertarung selama 46 menit, Putri menyerah dua gim langsung 18-21 dan 12-21 dari tunggal putri peringkat satu dunia tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gagal ke Final
Pada laga keempat, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana bertarung pada sektor ganda putra. Shohibul/Bagas bentrok dengan Kim Won-ho/Seo Seung-jae.
Menjalani pertarungan selama 1 jam 8 menit, Shohibul/Bagas sukses memetik kemenangan 21-18, 13-21, dan 25-23 atas Kim/Seo. Hasil yang dipetik Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana membuat Indonesia menyamakan skor 2-2.
Pada partai terakhir, Amallia Cahaya Pratiwi/Siti Fadia Silva Ramadhanti bersua Baek Ha-na/Lee So-hee di nomor ganda putri. Tak disangka, Amallia/Siti memberikan perlawanan sengit kepada pasangan peringkat tiga dunia tersebut.
Kedua ganda putri itu pun bertarung selama 1 jam 31 menit. Namun pada akhirnya, Amallia/Siti menyerah 10-21, 21-18, dan 15-21 dari dari Baek/Lee. Hasil tersebut membuat Indonesia kalah 2-3 dari Korea Selatan dan gagal lolos ke final.
Advertisement
Proses Regenerasi Berjalan dengan Baik
Meski tim bulutangkis Indonesia gagal mengukir prestasi di Piala Sudirman 2025, Eng Hian menilai proses regenerasi pebulutangkis berjalan dengan baik. Para pemain muda tampil impresif dan mampu berduet dengan pebulutangkis senior.
"Di luar hasil yang banyak anggapan belum sesuai harapan, tetapi progress selama di Piala Sudirman 2025 saya melihat ada proses regenerasi yang kami lakukan. Tidak selalu pemain senior yang diturunkan, tetapi kami berusaha mengombinasikan antara junior dengan senior," ucap Eng Hian.
"Penampilan para pelapis ini hasilnya tidak jelek, malah boleh dibilang seperti Alwi dan Mohammad Zaki Ubaidillah, diberikan kepercayaan menghasilkan yang terbaik. Penampilan Putri Kusuma Wardani, menurut kami bukan yang jenjangnya terlalu jauh melawan tunggal putri nomor satu dunia dan peraih medali emas Olimpiade," lanjutnya.
Tetap Ada Evaluasi
Namun, Eng Hian yang pernah meraih medali perunggu Olimpiade 2004 itu juga menyebut akan tetap ada evaluasi yang dilakukan PBSI terkait hasil di Piala Sudirman 2025. Dia pun berharap pebulutangkis muda Indonesia bisa semakin berkembang dan mengukir prestasi pada kejuaraan berikutnya.
"Setelah ini kami harus melakukan evaluasi, program apa yang harus disegerakan dilaksanakan agar level pemain-pemain ini bisa terus meningkat," jelasnya.
"Di Piala Sudirman dua tahun ke depan, saya harap pemain-pemain muda inilah yang akan membawa pulang piala ke Indonesia. Saya bangga dengan tim ini dan mari semangat yang ditunjukkan terus dipertahankan dan tidak boleh padam," sambung Eng Hian.
Advertisement