Bola.com, Jakarta - Pembalap Red Bull, Max Verstappen, mengungkapkan detail mengenai insiden yang terjadi dengan George Russell saat balapan Formula 1 Grand Prix (GP) Kanada 2025 berlangsung di belakang Safety Car.
Lomba yang digelar di Sirkuit Gilles Villeneuve, Kanada, itu berakhir di bawah pengawasan Safety Car setelah Lando Norris mengalami kecelakaan akibat bersenggolan dengan rekan setimnya di McLaren, Oscar Piastri.
Baca Juga
Namun yang menjadi sorotan adalah momen ketika Verstappen sempat menyalip Russell, yang saat itu memimpin lomba, saat berada di belakang Safety Car.
Di radio tim, Max Verstappen sempat melaporkan: “George tiba-tiba mengerem dengan agresif.”
Sementara itu, Russell juga melaporkan insiden tersebut kepada insinyur balapnya dengan mengatakan: “Verstappen baru saja menyalipku saat di belakang Safety Car.”
Berita video Max Verstappen berhasil menjadi juara dunia F1 2024 yang berarti ini gelar ke empatnya selama empat tahun berturut-turut. Luar biasa!.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Kebingungan: Kecepatan Safety Car
Setelah balapan berakhir, Verstappen memberikan penjelasan terkait momen tersebut, menyebut bahwa kecepatan Safety Car yang rendah membuat situasi menjadi membingungkan.
“Saya pikir kami berdua sedang mencoba memberi isyarat kepada Safety Car untuk menambah kecepatan karena dia hanya melaju 120 km/jam. Namun, mungkin Safety Car sengaja melambat agar bisa memberi waktu untuk satu lap balapan lagi,” ujar Verstappen kepada Sky Sports.
“Lalu saya lihat George mencoba mempercepat laju menuju Safety Car, saya juga mencoba hal yang sama. Namun, saat dia mencoba mendekat ke Safety Car, dia tiba-tiba mengerem, dan itu yang menyebabkan kebingungan.”
Red Bull Tak Cukup Cepat untuk Menang
Verstappen akhirnya finis di posisi kedua, kembali ke podium setelah hasil mengecewakan di GP Spanyol sebelumnya. Namun, ia mengakui bahwa Red Bull tidak cukup cepat untuk menang di Montreal, meski mobilnya terasa “solid”.
“Sulit untuk dikatakan. Secara tim, akhir pekan ini kami tampil cukup baik. Tidak ada kesalahan. Mobil kami solid. Tapi saat balapan, kami tidak cukup punya kecepatan. Lagi-lagi, degradasi ban terlalu tinggi di stint pertama,” ujar Verstappen.
“Kami harus balapan dengan sangat defensif dan strategi pit stop kami cukup agresif. Bahkan saya sempat khawatir apakah ban akan cukup hingga akhir. Tapi saat bahan bakar lebih ringan, situasi jadi lebih terkendali. Itu sisi positifnya.”
Peluang Juara Dunia Masih Terbuka
Dengan hasil ini, Verstappen berhasil mengungguli dua pembalap McLaren dan kini hanya tertinggal 43 poin dari Oscar Piastri di klasemen sementara kejuaraan dunia.
Meski begitu, Verstappen menegaskan bahwa Red Bull harus meningkatkan performa untuk bisa mempertahankan gelar.
“Kami butuh lebih banyak kecepatan. Hari ini, kami hanya bisa bertahan karena hasil kualifikasi yang bagus dan keputusan strategi tim yang tepat. Namun, tidak bisa selalu mengandalkan itu. Kami butuh kecepatan murni setiap akhir pekan jika ingin terus berada di depan,” jelasnya.
“Saya juga rasa McLaren sedikit lebih lemah dari biasanya di sini. Biasanya mereka jauh lebih cepat. Jadi, walaupun ada hal-hal positif, kami masih punya banyak pekerjaan jika ingin benar-benar bersaing dalam perebutan gelar," lanjutnya.