Sukses


    TC Jangka Panjang Timnas Indonesia di Mata Rahmad Darmawan

    Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia kerap melakukan pemusatan latihan lebih panjang dari negara-negara lain. Mantan pelatih Timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan, punya pandangan menarik terkait penggunaan pemusatan jangka panjang Timnas Indonesia.

    Timnas Indonesia selalu menggunakan metode pemusatan latihan jangka panjang dalam persiapan menuju sebuah kejuaraan. Namun, jelang SEA Games 2017, ada fakta menarik bahwa pesaing Indonesia, seperti Thailand dan Malaysia melakukan pemusatan latihan yang cukup singkat.

    Berbeda dengan Timnas Indonesia U-22 yang melakukan pemusatan latihan sejak Februari 2017, Thailand dan Malaysia tercatat hanya melakukan latihan selama empat dan delapan hari jelang keikutsertaan di Kualifikasi Piala Asia U-23 2018 pada Juli 2017.

    Hasilnya, Malaysia dan Thailand sukses lolos sebagai juara grup dan salah satu runner up terbaik dalam turnamen kualifikasi itu. Metode pemusatan latihan jangka panjang pun dipertanyakan.

    "Sepak bola Indonesia ini selalu bicara soal adaptasi. Pelatih Indonesia pasti butuh adaptasi karena beragam gaya permainan. Hal penting adalah apakah pelatih melakukan pramusim yang baik untuk kebaikan pemainnya? Kalau itu dilakukan, mau pemusatan latihan selama berbulan-bulan tidak menjadi masalah," ujar Rahmad saat diskusi bincang taktik "Mengembalikan Tradisi Emas Sepak Bola SEA Games" di Gedung KMK Online, Jakarta, Kamis (10/8/2017).

    Selain itu kurang kompetisi usia muda juga dinilai menjadi faktor yang cukup menentukan. RD menilai para pemain Indonesia baru mencoba untuk bisa profesional ketika sudah masuk dalam kategori senior, bukan di usia muda. Menurutnya, kompetisi usia muda yang mencukupi dari segi menit bermain akan sangat berpengaruh kepada perkembangan pemain.

    "Kalau pemusatan latihan jangka panjang sampai sekarang dirasa belum menjadi produk yang menghasilkan, lebih baik ditiadakan dan diganti dengan kompetisi yang lebih jelas untuk U-19, U-20, U-21. Saya rasa itu bisa menggantikan pemusatan jangka panjang," lanjutnya.

    Selain itu, RD juga berharap rakyat Indonesia tidak menghakimi Luis Milla yang baru saja menangani Timnas Indonesia U-22 dan masih mencoba pemusatan latihan cukup panjang. Pelatih T-Team itu menegaskan pelatih asal Spanyol itu masih membutuhkan waktu untuk menyatu dengan sepak bola Indonesia.

    "Saya berharap jangan ada lagi seperti kemarin saat Timnas Indonesia U-22 kalah 0-3 dari Malaysia, kita langsung menghujat Luis Milla. Berikanlah dia kesempatan, begitu pun dengan para pemain yang juga harus beradaptasi dengan pola permainan sepak bola yang dibawa Luis Milla," ia menuturkan.

     

     

    Video Populer

    Foto Populer