Bola.com, Jakarta - Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak menghina Filipina sebaga tuan rumah SEA Games 2019.
Filipina sebagai tuan rumah SEA Games ke-30 itu mendapat sorotan terkait penyelenggaraan multiajang dua tahunan itu.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa hari menjelang pembukaan, kontingen dari negara peserta, khususnya cabang sepak bola yang tiba lebih awal, mengeluhkan banyak hal. Mulai hotel, penjemputan, hingga makanan.
Selain itu, berapa venue dan arena pendukung eperti ruang konferensi pers, belum siap. Panitia SEA Games (PHISGOC) pun mendapat sorotan hingga kecaman.
Pengguna Twitter dan Instagram membuat tagar #seagames2019fail.
"Indonesia sebaiknya tidak usah ikut-ikutan membuat tagar. Itu adalah tantangan sebagai tuan rumah. Indonesia siap membantu Filipina agar ajang ini berlangsung lancar," kata Raja Sapta, dikutip dari Antara.
Menurut Raja, Indonesia lebih baik fokus pada pertandingan demi pertandingan, ketimbang menggunjingkan faktor nonteknis.
Okto juga menambahkan, apa yang terjadi di Filipina di SEA Games 2019 harus menjadi pelajaran bagi semua negara, termasuk Indonesia, yang akan menjadi tuan rumah ajang besar.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Meminta Maaf
PHISGOC telah meminta maaf kepada kontingen SEA Games 2019, yakni tim sepak bola yang tiba lebih awal dan mengalami kejadian tidak mengenakkan.
"PHISGOC berusaha untuk memastikan koordinasi yang tepat dari detail kedatangan, penyambutan di bandara, dan ketentuan transportasi dari semua tim internasional ke masing-masing hotel yang ditugaskan, kami mengakui kekurangan kami dalam insiden khusus ini dan berjanji untuk berbuat lebih baik," kata PHISGOC dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Rappler, Minggu (24/11/2019).
"PHISGOC juga mengutip beberapa alasan, termasuk perubahan dalam perincian kedatangan yang disampaikan terlambat ke panpel, yang menyebabkan situasi ini muncul.
"Kami berutang kepada tamu dan warga negara kami," imbuh pernyataan itu.
Sumber: Antara, PHISGOC
Advertisement