Sukses


3 Hal yang Mendorong Lionel Messi Pergi dari Barcelona Akhir Musim Ini

Bola.com, Jakarta - Lionel Messi kini berada di periode sulit kariernya. Perseteruan dengan petinggi Barcelona membuatnya kemungkinan besar meninggalkan klub yang telah membesarkannya.

Dari sisi prestasi, Lionel Messi bisa dibilang meredup. Empat tahun terakhir ia puasa gelar Liga Champions.

Meskipun memenangkan 3 gelar La Liga dan 7 kompetisi piala lainnya selama 4 tahun terakhir, ketidakstabilan di sekitar klub dan kegagalan di Liga Champions telah menyebabkan internal Barca memanas.

Kontrak Messi saat ini berakhir pada 2021 dan ia belum memperbaruinya. Selanjutnya, karena klausul dalam kontrak saat ini, ia dapat keluar secara gratis di akhir musim.

Mustahil rasanya Messi akan meninggalkan klub yang menjadi bagian dari hidupnya. Tapi suasana hati yang tak nyaman sulit dilawan. Terlepas dari upaya terbaik Barcelona untuk memperbarui kontraknya, ia memegang semua kartu truf untuk pergi.

Ia sudah dekat dengan jalan keluar dari Catalan setelah kasus penipuan pajak. "Itu bukan karena alasan yang terkait dengan sepak bola, tetapi karena alasan pribadi. Saya mengalami momen sulit (dengan otoritas pajak Spanyol, 5 tahun lalu), tetapi saya berhasil melewatinya berkat dukungan orang-orang di Barcelona dan klub. Itu memungkinkan saya untuk melanjutkan karier di sini. Hanya saja pada saat saya mengumumkan itu, saya tidak merasa nyaman di Spanyol."

Mari kita selami 3 alasan yang mungkin menggoda Lionel Messi untuk meninggalkan satu-satunya klub yang tempatnya bermain saat menjalani karier profesional:

Video

2 dari 4 halaman

Konflik Internal Barcelona

Perselisihan internal klub mungkin berdampak pada Messi. Pemain asal Argentina itu adalah pemain terbaik Barcelona dan mungkin juga buat dunia sepak bola global. Tapi dia juga manusia biasa yang bisa terluka

Eric Abidal (Direktur Olahraga Barcelona) dalam sebuah wawancara baru-baru ini menyalahkan para pemain atas pemecatan Valverde. "Banyak pemain tidak puas atau bekerja keras dan ada juga masalah komunikasi internal."

Bagi Messi, yang selalu secara terbuka membela manajernya, wawancara Abidal adalah serangan langsung terhadap integritasnya. Messi harus membersihkan udara bahwa dia tidak hanya membela bosnya di depan umum, dia juga berdiri di sisinya sampai akhir. Tetapi fakta bahwa ia secara terbuka mengutuk direktur olahraga menunjukkan bahwa hubungannya amat retak di Barcelona.

"Mereka yang bertanggung jawab atas arahan olahraga juga harus menghadapi tanggung jawab mereka dan di atas semua mengambil alih keputusan mereka sendiri. Saya pikir ketika Anda berbicara tentang pemain, Anda harus memberi nama karena jika tidak, Anda mencemari nama semua orang dan mengabarkan rumor yang menyebar dan itu tidak benar." kata Messi.

 

3 dari 4 halaman

Butuh Tantangan Baru

Bukan rahasia lagi bahwa Messi menginginkan sebuah perubahan dalam hidupnya, setelah selama 20 tahun ada di Barcelona.

Rumor muncul di 2017 bahwa Messi ingin bersatu kembali dengan Pep Guardiola, direktur sepak bola Txiki Bergiristain dan kepala eksekutif Ferran Soriano yang kini ada di Manchester City.

Melihat situasi terkini, kemungkina ke arah sana amat besar. Messi ada di titik jenuh, ia butuh lingkungan baru.

4 dari 4 halaman

Lelah Selalu Jadi Tumpuan

Lionel Messi selalu menjadi titik fokus di Barcelona, ​​meski ia diproteksi pemain-pemain hebat lain.

Namun, pemain-pemain macam Xavi atau Andres Iniesta, Carlos Puyol, telah pergi. Lama kelamaan Messi jadi satu-satunya sosok yang diandalkan buat mengerek prestasi Barcelona. Hal yang tidak mudah.

Sejak Neymar meninggalkan Barcelona, ​​Gol-gol Barcelona mayoritas dicetak Messi.

Pada 2016-2017 Barcelona mencetak 116 gol, dari yang Messi memiliki 37 gol dan 9 assist. Di 2017-18 Messi kembali memiliki peran langsung dalam 46 gol (34 gol + 12 assist) dari 99 gol yang dicetak Barcelona. Pada 2018-19 Messi berkontribusi terhadap 49 gol (36 gol + 13 assist) dengan total 90 gol yang dicetak oleh Barcelona di La Liga.

Seperti yang dapat kita lihat, output Messi hampir sama, tetapi rasio kontribusinya telah meningkat secara drastis karena lebih sedikit gol yang dicetak oleh rekan setim lainnya.

Pada usia 32, Messi telah memikul beban Barcelona terlalu berat, karena ia mulai uzur kemampuannya tak lagi sehebat 20 tahun lalu.

Sumber: Sportkeeda

Video Populer

Foto Populer