Sukses


10 Momen Penting Sepanjang 117 Tahun Usia Atletico Madrid

Bola.com, Jakarta - Satu hari yang lalu, pada 26 April 2020, Atletico Madrid merayakan hari ulang tahun ke-117. Klub rival Real Madrid ini berdiri pada 26 April 1903. Meski masih kalah tua ketimbang beberapa klub lain di Spanyol, seperti Barcelona dan Real Madrid, 117 bukan usia yang bisa diabaikan begitu saja.

Atletico Madrid didirikan di Basque Society, Calle de la Cruz, beberapa meter dari Puerta del Sol di ibu kota Spanyol.

Atletico Madrid sudah satu abad lebih mewarnai sepak bola Spanyol dan bahkan Eropa.

Meski prestasi klub berjuluk Los Rojiblancos tak secemerlang tim tetangga, Real Madrid, maupun Barcelona, klub ini pernah mencatatkan era keemasan, tepatnya pada 1947-1977.

Atletico Madrid juga menjadi satu dari sembilan klub saja di Spanyol, yag berhasil menjuarai kompetisi kasta teratas sepak bola negara itu.

Klub yang pernah bermarkas di Vicenten Calderon ini meraih gelar juara La Liga sebanyak 10 kali dan runner-up juga 10 kali, di belakang Real Madrid (33 gelar juara) dan Barcelona (26).

Tak hanya di level domestik, Atletico Madrid mampu menorehkan prestasi di pentas Eropa, di antaranya dengan tiga gelar Liga Champions, satu Liga Europa, satu titel Piala Super UEFA, hingga Piala Interkontinental.

Pelatih Atletico Madrid saat ini, Diego Simeone, mengucapkan selamat pada klub dan menganggap klub yang kini bermarkas di Wanda Metropolitano ini sebagai klub yang kaya sejarah dan prestasi.

"117 tahun terus bertumbuh, bertambah dan menjadi lebih kuat dari generasi ke generasi, ujar Simeone.

"117 tahun penuh dengan gairah, perjuangan dan pengorbanan, menuju lebih banyak lagi!" timpal Koke, salah seorang wakil kapten Atleti.

Seperti disampaikan Simenone, Atleti punya sejarah panjang hingga bertranformasi menjadi klub sebesar sekarang.

Setidaknya ada 10 momen penting dalam rekam jejak Atletico Madrid. Berikut hasil rangkuman Bola.com, selengkapnya.

2 dari 4 halaman

Luis Aragones

1. Dua Gelar Liga Pertama

Dua gelar awal Atletico Madrid diraih secara dramatis. Los Rojiblancos meraih gelar perdana di kompetisi domestik pada musim 1939-1940 setelah menang atas Valencia dan Sevilla mengalahkan Hercules pada hari terakhir.

Begitu pula kepastian menyegel gelar juara pada musim berikutnya, terjadi di hari terakhir kompetisi.

2. Gelar Pertama di Eropa

Atletico Madrid pada era 1960-an memiliki skuad yang sangat kompetitif. Kala itu, Real Madrid menganggap Atleti sebagai rival, bukan Barcelona.

Keperkasaan Atleti menjalar hingga level Eropa. Mereka meraih Piala Winner pada 1961-1962, yang menjadi gelar pertama di level Eropa, dengan menekuk juara bertahan Fiorentina di final, dengan skor 3-0.

3. Piala Interkontinental 1975

Satu di antara momen kelam Atletico Madrid adalah saat kalah di tiga final Liga Champions, masing-masing dari Bayern Munchen pada 1974, serta Real Madrid pada 2014 dan 2016.

Namun, Atleti seolah mendapat duriah runtuh dengan tetap bisa tampil di ajang Piala Interkontinental pada 1975, menggantikan Bayern Munchen yang tak memenuhi syarat.

Pada final, Atleti menang dengan agregat 2-1 atas Independiente de Avellaneda.

4. Luis Aragones

Salah seorang pemain bernama besar yang dimiliki sepanjang sejarah Atletico Madrid adalah Luis Aragones.

Dia merupakan otak tim dalam satu dekade, mulai 1964-1974. Dia pensiun dengan rekor fenomenal, yang hingga sekarang belum bisa disamai pemain Atleti lainnya, yakni koleksi gol yang mencapai 173.

Setelah pensiun, Luis Aragones menjadi pelatih. Debut melatihnya ditandai dengan raihan Piala Interkontinental.

3 dari 4 halaman

4 Copa Unik

5. 4 Copa Unik

Atletico Madrid pernah mencatatkan prestasi memuaskan, yakni memenangi Copa dengan menghadapi tim rival, Real Madrid, di markas lawan, Santiago Bernabeu.

Gelar juara itu direbut pada musim 1960, 1961, 1992, dan 2013.

6. Era Jesus Gil

Pada 26 Juni 1987, Atletico Madrid memasuki era terpanjang, era Jesus Gil.

Pada saat itu, Jesus Gol memenangi pemilihan presiden klub mengalahkan kandidat lain, Salvador Santos Campano, Agustin Cotorruelo, dan Enrique Sanchez de Leon.

Selama era Jesus Gil, Atleti bisa merengkuh satu titel juara La Liga dan tiga Copa del Rey. Namun, pada eranya, Atleti juga pernah tergelincir ke Divisi Dua.

Putra Jesus Gil, Miguel Angel Gil Marin, tumbuh dalam bayang-bayangnya dan sekarang menjadi pemegang saham mayoritas serta CEO klub.

7. Gelar Ganda

Pada musim 1995-1996 ketika mendiang Radomir Antic menduduki jabatan pelatih, Atletico Madrid berhasil meraih gelar ganda, yakni juara La Liga dan Copa del Rey.

Atleti memenangi dua gelar itu, masing-masing 10 kali. Namun, sejauh ini baru pada musim 1995-1996, dua gelar tersebut diraih secara bersamaan.

4 dari 4 halaman

Andil Diego Simeone

8. Degradasi

Hanya empat musim setelah meraih gelar ganda, Los Rojiblancos terpaksa turun kasta ke Divisi Dua, meski kala itu memiliki skuad mumpuni.

Setelah terdegradasi pada akhir musim 1990-2000 tersebut, Atleti baru bisa kembali ke La Liga dua tahun kemudian.

9. Berpindah Stadion

Pada 21 Mei 2017, Atletico Madrid mengucap selamat tinggal pada Estadio Vicente Calderon. Bagi beberapa kalangan, keputusan itu jadi tamparan mengingat Vicente Calderon sudah menjadi satu di antara simbol klub.

Namun bagi yang lain, keputusan itu dianggap tepat, mengingat sebagai jalan menuju era modernitas, dengan pindah ke Wanda Metropolitano.

10. Kembalinya Diego Simeone

Kembalinya Diego Simeone pada Desember 2011 menjadi babak baru bagi Atletico Madrid. Kehadirannya benar-benar mengubah posisi Atleti di pentas sepak bola Spanyol dan Eropa.

Dia bukan hanya pelatih yang mampu mendobtak duopoly Real Madrid dan Barcelona di La Liga, namun dengan bujet yang jauh di bawah kedua klub itu, mampu meninggalkan jejak manis.

Kesuksesannya di lapangan memungkinkan untuk mendapat pemasukkan lebih banyak.

Sumber: Marca

Video Populer

Foto Populer