Sukses


5 Alasan Real Madrid Bakal Kepayahan saat Meladeni Barcelona pada El Clasico Jilid Satu Musim 2020-2021

Bola.com, Jakarta - Terguncang dari dua kekalahan mengejutkan berturut-turut dari Cadiz dan Shakhtar Donetsk, juara bertahan La Liga Spanyol Real Madrid tampak kehilangan banyak ide dan mempertontonkan banyak kelemahan mengkhawatirkan pada awal musim 2020-2021. El Real menyongsong El Clasico melawan Barcelona dengan langkah gontai.

Real Madrid berhasil merebut mahkota La Liga dari rival abadinya itu musim lalu. Tapi mereka telah menunjukkan tanda-tanda bakal kesulitan mempertahankan gelar jara.

Akhir pekan ini The Merengues menghadapi tim Barcelona yang sedang menjalani perombakan di bawah pelatih baru. Kubu lawan yang berstatus sebagai tuan rumah lebih difavoritkan untuk memenangi laga prestisius ini.

Berikut ini alasan Real Madrid bakal kepayahan meladeni Barcelona.

Video

2 dari 6 halaman

Tren Hasil Negatif

Mari kita singkirkan alasan yang jelas dari jalan kita, oke? Tidak banyak yang memperkirakan Real Madrid akan kalah dari Cadiz yang baru dipromosikan pada akhir pekan lalu, banyak dari pemainnya bermain di divisi bawah musim lalu.

Namun, kerugian itu diikuti oleh kejutan lainnya. Klub Ukraina Shakhtar Donetsk, yang kehilangan 10 pemain reguler tim utama mereka karena mereka berada di karantina COVID-19, menghancurkan Real Madrid di kandangnya.

Jangan lupa bahwa Real Madrid kini hanya memenangkan satu dari tujuh laga kandang terakhir Liga Champions. Meskipun mereka memenangkan gelar La Liga setelah restart kompetisi musim lalu, keberuntungan sering melambungkan mereka, dan kadang-kadang kemauan keras dan kerja keras pemain berkarakter macam Sergio Ramos membuat mereka berjaya di pengujung musim.

Secara tim performa Real Madrid tampak tak solid sejak awal musim. Kondisi ini jelas meresahkan.

3 dari 6 halaman

Lini Belakang Minimalis

Cukup adil untuk mengatakan bahwa Real Madrid memenangkan liga musim lalu dengan dukungan performa pertahanan yang sempurna. Raphael Varane dan Sergio Ramos berada di puncak kekuatan mereka di jantung lini belakang. Kehadiran keduanya amat membantu menciptakan barisan belakang yang sulit ditembus lawan. Tapi ada celah yang terlihat dalam kemitraan pertahanan yang tangguh musim lalu itu sendiri.

Ketika Ramos tidak bermain, terutama di babak 16 besar Liga Champions saat mereka kalah dari Manchester City, Varane menjadi rawan melakukan kesalahan. Gol bunuh diri pemain Prancis itu melawan Shakhtar Donetsk pada pertengahan pekan yang terjadi dalam situasi yang sama. Kondisi ini jelas meresahkan.

Dengan absennya Ramos, Eder Militao dan Varane tidak terlihat bagus bermain bersama, dan Real Madrid kekurangan cadangan berkualitas di lini ini ini.

Yang lebih mengkhawatirkan, hilangnya Dani Carvajal karena cedera membuat lini belakang Real Madrid kian timpang. Ferland Mendy harus bermain di sisi kanan, dengan Marcelo mendapatkan tempatnya kembali di kiri pertahanan karena bek kanan reguler lainnya Alvaro Odriozola juga absen karena cedera.

Zidane mengakui bahwa Real Madrid bisa saja tertinggal dengan dua atau tiga gol di babak pertama melawan Cadiz, sesuatu yang terjadi melawan tim asal Ukraina selanjutnya.

Namun, untuk semua bakat Marcelo sebagai penyerang, ia tampaknya telah kehilangan sebagian kecepatannya, dan pertahanan Real Madrid terlihat sangat rentan terhadap serangan balik saat ini. Dengan Lionel Messi memotong dari kanan, Barcelona akan menyukai peluang mereka untuk membelah poros belakang Real Madrid lebih sering daripada Shakhtar dan Cadiz.

4 dari 6 halaman

Lini Depan Mandul

Gareth Bale, Karim Benzema, dan Cristiano Ronaldo, trio mematikan Real Madrid beberapa tahun belakangan ini. Sekarang tinggal seorang Benzema yang masih ada di tim.

Penyerang asal Prancis itu masih terlihat menampilkan performa yang tajam, tapi seorang Benzema saja tentu tidak cukup. Real Madrid masih belum menemukan pengganti sepadan dua maestro lainnya. Eden Hazard telah menunjukkan kegagalan besar sejauh ini, dan Luka Jovic mungkin mendapatkan kesempatan terakhirnya ada di lini depan Real Madrid usai laga melawan Shakhtar Donetsk yang mengecewakan.

Penyerang Real Madrid lainnya seperti Vinicius Jr. dan Marco Asensio memiliki keterampilan dan potensi yang berlimpah, tetapi mereka belum matang. Permainan mereka belum stabil.

The Merengues memulai pertahanan gelar La Liga mereka dengan hasil imbang tanpa gol melawan Real Sociedad dan hanya mencetak enam gol dalam lima pertandingan liga sejauh ini, tren mengkhawatirkan seperti musim lalu.

Sementara itu, Barcelona terlihat bagus di lini belakang musim ini, hanya kebobolan dua gol di liga sejauh ini. Bahkan dengan pelayanan yang baik dari Toni Kroos dan Luka Modric, Real Madrid mungkin akan kesulitan untuk mencetak gol melawan rival terbesar mereka jika Zidane tak menemukan komposisi ideal lini depan tim asuhannya.

5 dari 6 halaman

Zidane Kehabisan Ide Segar

Mungkin sulit dipercaya bagi banyak orang, salah satu pelatih terbaik di dunia sepak bola, orang yang membawa Real Madrid meraih beberapa trofi Liga Champions, figur yang menghidupkan kembali kekayaan mereka setelah memimpin klub untuk kedua kalinya, terlihat kehilangan ide cerdas musim ini.

Seringkali, Real Madrid terlihat kalah saat menguasai bola dan juga menderita karena kurangnya inovasi dalam menyerang. Meskipun Zinedine Zidane berkeyakinan bahwa ia bisa membalikkan keadaan klub, namun hal itu rasanya tidak terjadi dalam waktu dekat termasuk saat bertandang ke markas Barcelona.

6 dari 6 halaman

Kinerja Barcelona Lebih Baik

Datang dalam kondisi serba kacau, Ronald Koeman sukses mendalangi perubahan kecil di klub barunya. Koeman bisa menjaga Lionel Messi yang sebelumnya enggan bermain buat Barcelona lagi.

Penyerang asal Argentina itu amat berguna membantu Barcelona untuk keluar dari masalahnya.

Barcelona tampak luar biasa ke depan. Mereka telah mencetak delapan gol di empat laga La Liga. Kinerja lini belakang mereka juga terlihat membaik.

Kekalahan dari Getafe adalah kesalahan besar, tetapi Messi dkk yang bangkit kembali dengan kemenangan besar 5-1 atas Ferencvaros di Liga Champions, pasti menyonsong El Clasico dalam kerangka berpikir yang lebih percaya diri daripada Los Blancos.

Sumber: Sportskeeda

Video Populer

Foto Populer