Bola.com, Jakarta - Barcelona sempat mempertontonkan aksi yang impresif pada awal musim 2020-2021. Akan tetapi, hal itu tak berlangsung lama. Dua pekan terakhir klub asal Catalan mulai menunjukkan jika performa mereka tak stabil. Bisa dibilang Barca belum benar-benar keluar dari krisis.
Barcelona mulai musim 2020-2021 dengan situasi yang serba sulit. Mereka belum bisa lepas dari mimpi buruk musim 2019/2020, tanpa gelar dan kalah 8-2 dari Bayern Munchen.
Baca Juga
Advertisement
Situasi makin buruk dengan konflik di level direksi. Belum laga aksi Lionel Messi yang meminta klub untuk melepasnya. Pada akhirnya, kedua pihak sepakat untuk saling berdamai.
Paling baru, Barcelona kalah dengan skor 1-3 dari Real Madrid di Camp Nou. Kekalahan dari Real Madrid tidak bisa disikapi dengan biasa, sebab duel El Clasico punya nilai yang tinggi bagi rivalitas kedua klub.
Barcelona kini dalam krisis. Tidak percaya? Simak 8 alasannya di bawah ini ya
Video
Rentetan Kekalahan
Barcelona memulai musim dengan hasil bagus, menang atas Villarreal dan Celta Vigo. Saat itu, seolah semua masalah yang terjadi sudah berakhir dan Barcelona siap menatap era baru yang indah.
Namun, laga melawan Sevilla [imbang] dan Getafe [kalah] seolah menampar wajah Barcelona. Lalu, Barcelona juga kalah saat menjamu Real Madrid.
Advertisement
Barcelona kemudian memang menang lawan Ferencvaros di ajang Liga Champions. Namun, hasil ini dirasa belum cukup untuk menutup performa minor saat berjumpa Getafe.
Advertisement
Inkonsistensi
Ronald Koeman ingin mengubah cara bermain Barcelona, lebih dari sekadar formasi. Sang pelatih yakin bahwa itu hanya masalah waktu untuk tampil konsisten, tetapi hasil buruk tiga laga di atas harus menjadi evaluasi.
Ronald Koeman belum mendapatkan apa yang diinginkan. Barcelona memang tampil agresif, tetapi tidak cukup solid ketika harus bertahan.
Advertisement
Barcelona belum menemukan performa yang konsisten di bawah kendali Ronald Koeman.
Hasil El Clasico Penanda Mara Bahaya
Laga El Clasico tentu tidak bisa dimaknai sebagai perebutan tiga poin saja. Sebagai dua klub yang sangat dominan di La Liga, hasil laga El Clasico juga menjadi cerminan klub mana yang lebih kuat antara Barcelona dan Real Madrid.
Barcelona kalah 1-3 dari Real Madrid di Camp Nou. Hasil ini dikhawatirkan bakal merusak mental tim. Seperti yang terjadi saat Barcelona kalah 8-2 dari Bayern Munchen akhir musim lalu.
Advertisement
Kini, patut dinanti respon dari Lionel Messi dan kolega usai kalah di El Clasico.
 Â
Advertisement
Lionel Messi Mandul
Barcelona telah bergantung pada Lionel Messi untuk waktu yang lama. Walau ada pemain bintang di sekitar Lionel Messi, nyatanya peran penting pemain 33 tahun tak pernah tergantikan.
Pada musim 2020-2021, Lionel Messi memulai musim dengan dua rasa kecewa. Pertama, kecewa karena klub tidak menepati janji untuk melepasnya. Kedua, kecewa karena klub melepas Luis Suarez.
Advertisement
Lionel Messi masih berada di level tinggi. Masih bermain sangat bagus. Akan tetapi, sejauh ini dia baru mencetak dua gol dan satu assist. Dua gol itu pun dicetak dari eksekusi penalti.
Antoine Griezmann Tak Kunjung On-fire
Antoine Griezmann menjadi salah satu pemain paling mahal dalam sejarah transfer Barcelona. Akan tetapi, pria asal Prancis sejauh ini belum menunjukkan performa yang memuaskan.
Griezmann belakangan justru kalah bersinar dengan pemain 17 tahun, Ansu Fati.
Advertisement
Ada sejumlah analisis terkait belum maksimalnya Griezmann. Pertamanya, penempatan posisi yang kurang tepat. Kedua, Griezmann belum beradaptasi dengan cara bermain Barcelona yang berbeda jauh dari Atletico Madrid.
Advertisement
Konflik Internal Tak Berkesudahan
Seperti diketahui, ada banyak masalah di jajaran manajemen Barcelona. Josep Maria Bartomeu sempat dihadapkan pada mosi tidak percaya dan mundurnya beberapa direksi klub.
Bartomeu juga sempat tersandung skandal penyewaan jasa 'buzzer' untuk menyerang rivalnya dan para pemain penting Barcelona. Salah satunya adalah Lionel Messi.
Advertisement
Paling baru, manajemen klub telah mengajukan rencana pemotongan gaji ke pemain. Rencana itu ditolak oleh para pemain. Sebab, hal yang sama sudah dilakukan pada musim 2019-2020 lalu sebagai dampak dari Covid-19.
Pertahanan Amburadul
Barcelona memulai dua laga awal musim 2020/2021 dengan baik, dua laga tidak kebobolan dan mencetak tujuh gol. Namun, setelah itu, mulai nampak bahwa pertahanan Barcelona tidak cukup solid untuk bersaing.
Gerard Pique kehilangan permainan yang konsisten. Sedangkan, Clement Lenglet juga tidak dalam kondisi yang bagus. Kedua bek tengah itu sudah mendapatkan masing-masing satu kartu merah pada musim ini.
Advertisement
Belum laga pelanggaran tidak perlu yang dilakukan Lenglet dan Frenkie de Jong pada laga melawan Real Madrid dan Getafe. Dua pelanggaran yang membuat Barcelona dihukum penalti.
Advertisement
Lini Tengah Minim Kreativitas
Frenkie de Jong bagaimana pun telah tampil bagus. Mantan pemain Ajax itu nampak sangat nyaman dengan sistem baru yang dibawa Ronald Koeman, tetapi tidak dengan Sergio Busquets.
Pemain 32 tahun kesulitan tampil maksimal pada peran pivot bersama Frenkie de Jong. Pada laga melawan Real Madrid, dia memberi banyak ruang pada Fede Valverde dan Toni Kroos.
Advertisement
Barcelona masih punya Miralem Pjanic yang bisa bermain sebagai pivot. Hanya saja, pemain 30 tahun itu tak kunjung mendapatkan kepercayaan dari Koeman.
Sumber asli: Marca
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 27/10/2020)