Bola.com, Barcelona - Kandidat presiden Barcelona, Joan Laporta menyatakan ingin membuat Lionel Messi bahagia lagi di Camp Nou. Tujuannya untuk mempertahankan bintang Argentina itu.
Kontrak Messi di Barcelona akan habis pada Juni 2022.
Baca Juga
Tembus Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia Bisa Jadi Kekuatan Baru di Asia
Kukuh di Puncak Klasemen, Kapan Real Madrid Bisa Merayakan Gelar Liga Spanyol Musim Ini?
Daftar Pemain Berlabel Polisi yang Bisa Ditarik Bhayangkara FC ke Liga 2 demi Promosi ke Liga 1, Termasuk dari Timnas Indonesia
Advertisement
"Leo menginginkan Barcelona," kata Laporta kepada Radio MARCA dan COPE.
"Yang saya inginkan adalah mengembalikan kebahagiaannya. Ini bukan hanya masalah uang, Anda harus menciptakan tim yang kompetitif," imbuhnya.
Pada Kamis (3/12/2020), Carles Tusquets, presiden komite manajemen yang saat ini bertugas di Barcelona, mengungkapkan, kondisi keuangan klub sangat buruk sehingga mereka seharusnya menjual Messi musim panas lalu. Namun, Laporta tidak sependapat.
"Leo telah ditipu dan itu adalah kerugian besar. Dia pemenang dan tidak tahan melihat tim lain mengangkat Liga Champions," tegas Llaporta.
"Terakhir kali saya berbicara dengannya pada bulan Oktober. Saya berterima kasih kepadanya atas semua yang telah dia lakukan untuk Barcelona. Saya telah mengenalnya sejak dia berusia 16 tahun dan dia adalah orang yang luar biasa," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Solid
Menurut Llaporta, untuk membuat Barcelona bangkit, perlu kondisi yang baik di internal klub sehingga pemain dan manajemen solid.
"Ada saling menghargai dan menghormati. Kami harus berada di dalam klub untuk membuat proposal yang imajinatif dan kredibel kepadanya."
Advertisement
Laporta menjadi satu di antara kandidat presiden Barcelona yang tertarik untuk membawa Neymar kembali. Namun, prioritasnya ialah membuat suasana di Barcelona kembali positif.
"Leo ingin memiliki skuad yang mengembalikan kegembiraannya," katanya.
"Sebuah tim seperti Barcelona membutuhkan semangat di ruang ganti. Saya pernah menjadi presiden Barcelona dan saya tidak ingin menggoyahkan tim dalam situasi yang sulit."
Sumber: Marca
Advertisement