Bola.com, Jakarta - Barcelona menyampaikan kabar yang mencengangkan banyak penggemar sepak bola. Mereka memastikan bahwa sang bintang, Lionel Messi, takkan memperpanjang kontraknya di Camp Nou.
Pihak klub mengeluarkan pernyataan resmi soal ini pada Jumat (6/8/2021) dini hari WIB. Padahal, sejumlah laporan meyakini kalau Messi bakal membubuhkan tanda tangannya di kontrak baru sebelum Barcelona bertemu Juventus di Joan Gamper Trophy.
Baca Juga
Pemasukan Capai Rp2,2 Triliun Setahun, Cristiano Ronaldo Atlet Terkaya 2022 / 2023
Anak Kemarin Sore dari MU Buang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dari Daftar Favorit, Pilih Wayne Rooney yang Lebih Jago
Hasil MLS 2024: Brace dan Assist ke Gawang Nashville, Lionel Messi Bawa Inter Miami Nyaman di Puncak Klasemen
Advertisement
Dengan demikian, Lionel Messi berstatus tanpa klub. Status ini sejatinya telah melekat pada peraih enam trofi Ballon d'Or tersebut sejak 1 Juli 2021, mengingat kontrak sebelumnya telah berakhir.
Namun Barcelona, dalam beberapa kesempatan, mengatakan kepada publik soal keyakinannya mengikat Messi dengan perjanjian baru. Bahkan di tengah-tengah krisis finansial yang tengah dialami saat ini.
Mengapa Barcelona dan Messi batal memperpanjang kerja sama? Itulah pertanyaan yang terlintas di benak publik saat klub mengumumkan kabar mengejutkan tersebut lewat situs resminya.
Baik Messi maupun Presiden Barcelona, Joan Laporta, serta Ronald Koeman selaku pelatih belum memberikan pernyataan seputar ini. Alhasil, muncul beberapa dugaan soal alasan Messi batal bergabung kembali dengan Blaugrana.
Reporter SportItalia, Gianluigi Longari, mengklaim kalau Messi tidak puas dengan tim yang dibangun Koeman. Secara spesifik, ia diketahui kecewa dengan kegagalan Barcelona merekrut rekan setimnya di Timnas Argentina, Cristian Romero.
Romero tampil impresif bersama Atalanta pada musim lalu. Ia melanjutkan performa apiknya ketika tampil dalam ajang Copa America pada bulan Juni hingga Juli kemarin, sehingga Timnas Argentina bisa keluar sebagai juara.
Video
Justru Pilih Tottenham
Berkat itu, Romero meraih kesempatan meraih kerasnya persaingan Premier League bersama Tottenham. Raksasa Inggris tersebut diketahui sedang dalam perjalanan menuju London untuk menyelesaikan kepindahannya.
Sebelumnya, Barcelona sempat dikabarkan ingin membajak transfer Romero ke Tottenham. Sayang krisis ekonomi yang melanda membuat mereka hanya mampu melemparkan proposal pinjaman dengan opsi pembelian di akhir musim.
Advertisement
Longero melanjutkan, bahwasanya Messi begitu terkesan dengan performa Romero hingga meminta Barcelona untuk membawanya ke Camp Nou sesegera mungkin. Namun pada akhirnya, Romero memilih melanjutkan karirnya di Inggris.
Advertisement
Keuangan yang Parah
Masalah berikutnya berkaitan dengan finansial. Seperti yang diketahui, Barcelona mengalami kendala dengan salary cap. Anggaran gaji mereka jauh melampaui batas yang ditetapkan La Liga dalam regulasi tersebut.
Pihak klub sudah melakukan upaya bernegosiasi dengan penyelenggara La Liga agar mau melonggarkan regulasi itu. Namun sang presiden, Javier Tebas, berulang kali memberi jawaban penolakan.
Advertisement
Barcelona pun jadi tak mampu mendaftarkan Messi ke dalam skuatnya untuk musim 2021/22 mendatang. Bahkan meskipun Messi sudah rela menerima pemangkasan gaji sebesar 50 persen dalam kontrak barunya.
Liga Super Eropa
Masalah berikutnya berkaitan dengan investasi CVC pada La Liga dengan nominal yang sangat masif, yakni mencapai tiga miliar euro. Hasil penjualan saham 10 persen ini rencananya akan La Liga bagikan kepada setiap peserta La Liga.
Barcelona dan Real Madrid masing-masing mendapatkan jatah 280 juta euro dari kesepakatan tersebut. Pemasukan yang besar membuat batas gaji kedua tim jadi lebih longgar. Seharusnya, Barcelona bisa mendaftarkan Messi ke dalam skuatnya.
Advertisement
Namun investasi CVC pada La Liga membuat pihak klub tak senang. Mereka menganggap ini sebagai langkah dari La Liga untuk menghancurkan impiannya melangsungkan Liga Super Eropa bersama Real Madrid dan Juventus.
Ketiga klub tersebut menjadikan kendala finansial sebagai alasan untuk kukuh menjalankan European Super League. Dengan adanya bantuan dari La Liga, mereka pun jadi tidak punya dalih lagi untuk menyelenggarakan kompetisi yang sempat kontroversial itu.
Suber asli: Sport Italia
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, Published 6/8/2021)
Advertisement