Bola.com, Jakarta - Lionel Messi, salah satu pesepak bola terhebat sepanjang masa, baru-baru ini mengungkapkan dua sosok dari masa lalunya di Barcelona yang memiliki dampak besar terhadap perkembangan kariernya.
Meski kini berseragam Inter Miami, kenangan Lionel Messi terhadap masa-masa awalnya di La Masia dan tim utama Barcelona masih begitu membekas.
Baca Juga
Advertisement
Dalam wawancara bersama Mundo Deportivo, peraih delapan Ballon d’Or tersebut menyebut dua nama besar yang membentuk dirinya menjadi pemain seperti sekarang: Ronaldinho dan Pep Guardiola.
Berita video Museum FIFA di Zurich, Swiss, menggelar pameran bertemakan "Peninggalan Suci" para pemain sepak bola dunia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ronaldinho: Mentor di Awal Karier
Messi mengawali debut seniornya bersama Barcelona pada musim 2004/2005, saat usianya baru 17 tahun. Dalam masa-masa awal tersebut, ia sangat terbantu oleh sambutan hangat dari Ronaldinho, bintang Brasil yang saat itu merupakan wajah utama klub.
“Ronaldinho sangat berpengaruh bagi saya. Cara dia menyambut saya, membimbing saya di momen-momen pertama saya di tim utama, sangat membantu. Dia membuat saya merasa nyaman dan percaya diri,” ujar Messi.
Salah satu momen yang paling dikenang Messi adalah ketika Ronaldinho memberi assist untuk gol pertamanya di tim senior pada 2005, dalam kemenangan 2-0 atas Albacete. Gol itu menjadi awal dari karier legendaris Messi selama lebih dari satu dekade di Camp Nou.
Advertisement
Pep Guardiola: Arsitek Masa Keemasan
Jika Ronaldinho adalah sosok penting di awal perjalanan Messi, maka Pep Guardiola adalah figur kunci dalam masa keemasannya. Messi menyebut Guardiola sebagai pelatih yang membantunya mencapai puncak performa.
“Pep punya dampak besar pada saya karena saya bermain di bawah asuhannya selama bertahun-tahun dan kami meraih hal-hal luar biasa yang bahkan tak pernah kami bayangkan sebelumnya,” kata Messi.
Di bawah asuhan Guardiola dari 2008 hingga 2012, Messi meraih kesuksesan luar biasa, termasuk 14 trofi utama, dua gelar Liga Champions, dan pencapaian bersejarah sextuple pada 2009—menjadikan Barcelona sebagai klub pertama yang meraih enam gelar dalam satu tahun kalender.
Tahun 2012 menjadi momen puncak, ketika Messi mencetak 91 gol dalam satu tahun, memecahkan rekor Gerd Muller yang sudah bertahan puluhan tahun. Dari jumlah itu, 73 gol ia ciptakan bersama Barcelona, membuat musim itu disebut sebagai salah satu musim individu terbaik dalam sejarah sepak bola.
Penghargaan untuk Rekan dan Sosok Lainnya
Dalam wawancara tersebut, Messi juga tidak lupa menyebut beberapa rekan setim lainnya yang turut membentuknya, termasuk Andres Iniesta, Xavi Hernandez, serta tiga pemain yang kini bersamanya di Inter Miami: Sergio Busquets, Jordi Alba, dan Luis Suarez.
Messi juga memberi penghormatan khusus untuk almarhum Tito Vilanova, mantan pelatih Barcelona, yang menurut Messi tetap dikenang dan sangat dirindukan.
Dari Ronaldinho sang mentor penuh senyum hingga Guardiola sang ahli strategi, perjalanan Lionel Messi adalah kisah tentang bakat, kerja keras, dan pertemuan dengan orang-orang yang membantunya mencapai puncak dunia sepak bola.
Kini, sebagai legenda hidup, Messi terus mengenang masa lalu sambil menulis bab-bab baru dalam kariernya di Amerika Serikat.
Sumber: Give Me Sport
Advertisement