Sukses


Proliga : Tundukkan BNI Taplus, Gresik Petrokimia Belum Tenang

Bola.com, Surabaya Tim putri Gresik Petrokimia mengawali laga di seri kelima Proliga 2017 dengan memetik kemenangan telak 3-0 atas Jakarta BNI Taplus di GOR Kertajaya, Surabaya, Jumat (10/3/2017). 

Kemenangan ini sangat disyukuri pelatih Gresik Petrokimia, Li Huanning, karena memperbesar kans timnya lolos ke final four. “Syukurlah kami bisa menang lagi. Saya senang anak-anak bermain bagus hari ini, terutama tosser kami, Tisya Amalia Putri,” puji Li.

Tisya menjadi salah satu kunci sukses Gresik Petrokimia pada pertandingan ini. Umpan-umpannya membuat serangan yang dilakukan Gresik Petrokimia lebih variatif dan susah dibendung lawan.

Li berharap Tisya tampil konsisten di sisa Proliga 2017. Menurutnya, dengan performa seperti ini Tisya pantas mendapatkan gelar individu best tosser. “Saya pikir, setelah Shinta Aini Fathurrahmi (Jakarta Pertamina Energi) tahun lalu, tahun ini Tisya pantas mendapatkannya,” ujar Li.

Namun, kemenangan ini belum membuat Li tenang karena nasib Gresik Petrokimia juga ditentukan hasil Bandung Bank BJB Pakuan. Jika nilai kedua tim sama pada akhir babak reguler, Gresik Petrokimia bisa gagal lolos ke final four, bila poin mereka kalah dari Bank BJB.

Li pun meminta anak buahnya langsung fokus menatap pertandingan melawan Jakarta Pertamina Energi, Minggu (12/3/2017). Jika gagal pada partai tersebut, posisi Gresik Pertamina bakal lebih sulit. Selain bentrok dengan tim peringkat kedua itu (Jakarta Pertamina Energi), mereka masih harus bertemu lawan berat, Jakarta Elektrik PLN, pada seri keenam di GOR Ken Arok Malang.

Di atas kertas, Gresik Petrokimia masih di bawah Jakarta Elektrik PLN. Sementara Bandung Bank BJB menghadapi lawan-lawan yang kelasnya di bawah mereka.

Sementara itu, pelatih tim putri BNI Taplus Sukirno menyatakan, kekalahan timnya di laga ini karena penerimaan bola pertama anak buahnya buruk. Dengan kekalahan tersebut, kans Jakarta BNI Taplus lolos ke final four sudah tertutup. 

“Tapi saya menyadari, ini karena tim kami dihuni banyak pemain muda. Dengan usia mereka yang rata-rata masih hijau, susah bagi mereka untuk bangkit,” tutur tentang kegagalan timnya melaju ke final four Proliga 2017

 

Video Populer

Foto Populer