Beasiswa Djarum: Demi Regenerasi, Atlet U-13 Lebih Banyak Lolos

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 05 Sep 2015, 18:00 WIB
BERDEBAR-DEBAR - Para peserta seleksi grand final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2015 berdebar-bedar menunggu pengumuman seleksi tahap pertama di GOR Djarum, Kudus, Sabtu (5/9/2015). (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Kudus - Babak grand final tahap pertama Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2015 telah selesai digelar, Sabtu (5/9/2015). Sebanyak 62 atlet dinyatakan lolos seleksi dan akan kembali bersaing untuk mendapatkan tiket ke tahap karantina.

Dari seluruh atlet yang lolos ke tahap berikutnya, pebulutangkis U-13 lebih mendominasi. Jumlahnya lebih dari dua kali lipat dibandingkan para atlet U-15. Perinciannya yaitu 32 atlet U-13 putra, 13 atlet U-13 putri, 11 pebulutangkis U-15 putra, dan enam atlet U-15 putri. Peserta lolos seleksi paling jauh berasal dari Aceh dan Papua.

Advertisement

Pelatih Kepala PB Djarum, Fung Permadi, menjelaskan dominannya jumlah atlet U-13 karena dua pertimbangan utama. “Yang pertama karena kebutuhan regenerasi. Stok pemain U-15 kami kan sudah banyak. Alasan kedua mereka (U-13) lebih menjanjikan untuk dibina,” kata Fung Permadi, dalam sesi jumpa pers Sabtu siang.

Fung mengatakan dari proses seleksi umum di delapan kota plus di Kudus, dapat disimpulkan pembinaan atlet dari berbagai daerah telah berkembang. Anak-anak yang berusia di bawah 13 tahun mayoritas sudah bermain dengan baik, didukung teknik yang benar. 

Nantinya 62 atlet tersebut masih akan diseleksi lagi. Pengumuman siapa yang bakal melaju ke tahap karantina dilaksanakan, Minggu (6/9/2015), sekitar pukul 11.00 WIB. “Ada atlet yang penampilannya sudah mantap, tapi ada yang masih perlu dipantau. Jadi besok yang lolos ke karantina, mungkin jumlahnya tetap 62, atau mungkin juga berkurang,” jelas Fung. 

Hal senada diungkapkan pelatih U-13 putri, Maria Kristin. Dia menilai mayoritas pemain U-13 yang lolos seleksi hari ini cara mainnya sudah memenuhi harapan. Teknik permainan juga menjanjikan. Diharapkan, setelah terpilih dan dibina di PB Djarum kualitas mereka bisa menjadi lebih baik.

Maria sebenarnya memprioritaskan mencari pemain kelahiran 2004-2005. Namun, akhirnya yang tersaring lebih banyak pemain kelahiran 2003. “Sebenarnya yang diharapkan tidak sebanyak ini. Tapi masih ada beberapa pemain yang harus dilihat lagi kemampuannya. Tentang jumlah yang lolos ke karantina, jumlahnya bisa bertambah, tapi bisa juga berkurang,” urai Maria.

Baca Juga: 

Beasiswa Djarum: Kisah Senar Raket Putus dan Nasihat Sang Idola

10 Anak Absen Grand Final Audisi Beasiswa Djarum, Ini Alasannya

Saat Dua Bocah Gorontalo Bermimpi Menembus Pelatnas