Bayu Gatra, Si Lincah yang Religius

oleh Vitalis Yogi Trisna diperbarui 27 Sep 2015, 10:00 WIB
Siluet dari penyerang sayap Bali United, Bayu Gatra saat berada di Mes Bali United. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Bayu Gatra merupakan sosok pesepak bola religius, dirinya selalu memanfaatkan waktu kosong untuk beribadah. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Menelfon ibunda merupakan ritual yang dilakukan Bayu Gatra sebelum menjalani pertandingan. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Kecepatan merupakan salah satu keunggulan dari Bayu Gatra. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Selain beribadah, Bayu Gatra juga kerap menambah porsi latihan untuk meningkatkan kemampuannya. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Bayu Gatra memulai kariernya saat mengikuti tarkam-tarkam di daerah asalnya Jember. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Saat usianya baru 23 tahun, Bayu Gatra sudah dipercaya untuk memperkuat timnas senior Indonesia. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Kini Bayu Gatra berseragam Bali United. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Pemain Bali United, Bayu Gatra mengontrol bola pada laga Piala Presiden melawan Persija di Stadion I Wayan Dipta, Bali, Minggu (30/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Pemain Bali United, Bayu Gatra menjauhkan bola dari pemain Arema Cronus pada laga perempat final Piala Presiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (19/9/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Pemain Bali United, Bayu Gatra menggiring bola pada laga Piala Presiden melawan Mitra Kukar di Stadion Dipta, Bali, Kamis (3/9/2015). Pertandingan berakhir imbang 2-2. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Kalem, tidak banyak bicara, dan santun. Tiga kata itulah yang pas untuk menggambarkan sosok pemain sayap lincah milik Bali United, Bayu Gatra. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)