Kisah Keterpurukan Sepak Bola Malaysia

oleh Vitalis Yogi Trisna diperbarui 17 Nov 2015, 15:45 WIB
Kiper Malaysia, Khairul Fahmi, kebobolan saat melawan Palestina pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Yordania, Kamis (12/11/2015). Sepak bola Malaysia kini sedang berada pada masa sulit. (AFP/Khalil Mazraawi)
Pemain UEA merayakan gol ke gawang Malaysia pada laga Pra Piala Dunia 2018 di Abu Dhabi, UEA, Kamis (3/9/2015). Malaysia sudah kebobolan 30 gol dalam lima kali perjumpaannya dengan negara Timur Tengah. (AFP Photo/Karim Sahib)
Para pemain Arab Saudi menunggu petugas mematikan suar saat berlaga melawan Malaysia pada Pra Piala Dunia 2018 di Malaysia, Selasa (8/9/2015). Suar dinyalakan pendukung Malaysia yang kecewa. (AFP Photo/Manan Vatsyayana)
Pemain UAE, Ali Ahmed Mabkhout membobol gawang Malaysia pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Abu Dhabi, UAE, Kamis (3/9/2015). Pada laga itu Malaysia kalah 0-10. (AFP/Karim Sahib)
Pemain Arab Saudi, Yasyn Alnakhli, melintas diantara suar yang dinyalakan suporter Malaysia pada laga Pra Piala Dunia 2018 di Malaysia, Selasa (8/9/2015). (AFP Photo/Manan Vatsyayana)
Para pendukung Malaysia yang kecewa dengan penampilan timnasnya menyalakan suar saat laga menghadapi Arab Saudi pada Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Malaysia, Selasa (8/9/2015). (AFP/Manan Vatsyayana)
Pemain Malaysia, Nazirul Naim, dan kiper, Khairul Fahmi, berlari saat penonton melempar suar ke lapangan saat laga melawan Arab Saudi pada Pra Piala Dunia 2018 di Malaysia, Selasa (8/9/2015). (AFP Photo/Manan Vatsyayana)
Kapten Malaysia, Safiq Rahim, tampak lesu ketika menghadiri jumpa pers usai kekalahan 0-10 dari UEA pada laga Pra Piala Dunia 2018 di Malaysia, Senin (7/9/2015). (AFP Photo/Mohd Rasfan)