Maria Sharapova, Si Cantik yang Tersandung Kasus Doping

oleh Arief Bagus diperbarui 08 Mar 2016, 08:52 WIB
Mantan petenis putri nomor satu dunia, Maria Sharapova, terbukti menggunakan doping di ajang Australia Terbuka 2016. Berdasarkan hasil tes, Sharapova positif mengonsumsi meldonium, obat yang dapat meningkatkan stamina. (Getty Images/AFP/Kevork Djansezian)
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Senin (7/3/2016) siang waktu setempat, Sharapova mengaku telah menggunakan meldonium sejak 2006. (AFP/Robyn Beck)
Dokter keluarga Maria Sharapova meresepkan petenis cantik asal Rusia tersebut meldonium untuk mengobati flu, masalah pada jantung, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. (Getty Images/AFP/Kevork Djansezian)
Sejak awal 2016, Badan Antidoping Dunia (WADA) memasukkan meldonium sebagai obat terlarang untuk dikonsumsi oleh para atlet. Sharapova belum tahu jika obat tersebut terlarang dan masih memakainya. (Getty Images/AFP/Kevork Djansezian)
Maria Sharapova terbukti doping saat tampil di Australia Terbuka 2016. Hal itu berdasarkan pemeriksaan tes anti-doping pada 26 Januari 2016, ketika dia kalah dari Serena Williams pada perempat final. (Getty Images/AFP/Kevork Djansezian)
Federasi Tenis Internasional (ITF) pun telah mengirimkan surat kepada Sharapova pada 2 Maret 2016. Selain menjelaskan terbukti memakai doping, ITF juga menskors petenis 28 tahun itu hingga 12 Maret. (Getty Images/AFP/Kevork Djansezian)
Maria Sharapova mengaku menyesal dengan kejadian ini. Petenis putri yang telah mengoleksi lima titel Grand Slam ini berharap masih bisa bermain tenis, dan pensiun bukan karena tersandung kasus. (Getty Images/AFP/Kevork Djansezian)