Respons 3 Suporter Surabaya-Sidoarjo soal Lahirnya SU Bhayangkara

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 14 Apr 2016, 14:00 WIB
Surabaya United Bhayangkara (Bola.com/Samsul Hadi)

Bola.com, Surabaya - Merger antara Surabaya United dengan PS Polri yang melahirkan Surabaya United Bhayangkara mendapat respons beragam dari suporter. Tiga kelompok suporter yang ada di Surabaya dan Sidorajo ada yang menanggapi positif, ada pula yang memilih tak berkomentar. Alasan yang mereka kemukakan kepada bola.com pun cukup beragam.

Salah satu pentolan Bonek Independent, Saputra, mengaku sangat mengapresiasi langkah Surabaya United untuk melakukan merger dengan PS Polri. Ia menganggap hal ini merupakan upaya bagus untuk mengatasi sejumlah persoalan yang menghambat kemajuan sepak bola Indonesia.  

Saputra membaca, dengan keberadaan unsur Polri di dalam tubuh salah satu kontestan Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 nanti, merupakan bagian dari upaya untuk memuluskan jalannya turnamen jangka panjang tersebut. 

Polri memang berperan besar terhadap kelancaran jalannya sebuah turnamen. Mereka memiliki kewenangan untuk mengeluarkan izin pertandingan atau tidak. Seperti diketahui, pada 2015, QNB League harus dihentikan lantaran Mabes Polri tak mengeluarkan izin menggelar pertandingan. 

Advertisement

Tak hanya menguntungkan bagi sepak bola Indonesia secara keseluruhan, Saputra menilai Surabaya United bakal mendapat beberapa benefit dari penggabungan kedua klub tersebut. Salah satunya dukungan suporter melimpah yang tak mereka dapatkan sejak 2011. 

“Kalau ada unsur Polri di dalam Surabaya United, saya yakin suporter mereka bakal banyak. Karena seperti yang kita ketahui, anggota Polri di sekitar Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya sangat banyak. Mudah untuk bagi Polri untuk memobilisasi mereka ke stadion,” ujar Saputra. 

Hal senada disampaikan oleh Syaiful Baqirok. Ketua Deltamania yang mulai dilibatkan dalam upaya SU Bhayangkara mendekati massa suporter di Sidoarjo itu menyatakan, merger Surabaya United dengan PS Polri sangat bagus. Alasannya, ada jaminan keamanan bagi Deltamania selama SU Bhayangkara menggunakan Stadion Gelora Delta sebagai kandang di ISC A.

“Lebih memudahkan kami berkoordinasi dengan kepolisian. Ini bagus karena Deltamania sebagai tuan rumah ingin mendukung SU Bhayangkara dengan tertib dan baik,” tutur Baqirok. 

Sementara itu, dedengkot suporter Surabaya dari Yayasan Suporter Surabaya, Devara “Sinyo” Noumanto memilih tutup mulut. Ia dan kelompok suporter yang dulu mendukung Surabaya United saat masih menggunakan nama Persebaya tak mau berkomentar.

“Nanti sajalah, sekarang kami lebih baik diam dulu soal Surabaya United Bhayangkara. Kami tidak mau berkomentar saat situasi sepak bola masih seperti ini,” jelas Sinyo.