Ini Kandidat Pelatih Semen Padang jika Nilmaizar Latih Timnas

oleh Arya Sikumbang diperbarui 31 Mei 2016, 17:30 WIB
Seandainya Nilmaizar jadi pelatih Timnas Indonesia, siapa yang akan menggantikan posisinya di Semen Padang? (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Padang - Nama mantan pelatih tim futsal Sumbar di PON 2012, Syafrianto Rusli, belakangan mulai dikait-kaitkan sebagai pengganti Nilmaizar bila Nil dipercaya melatih Timnas Indonesia senior.

Hal tersebut tidak terlepas dari pencalonan tiga nama pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI melalui Komite Teknik dan Pengembangan untuk mengisi kekosongan pelatih kepala pasca pencabutan sanksi FIFA.

Tiga pelatih yang dikabarkan berpeluang memegang tongkat komando di Tim Garuda senior adalah Nilmaizar, Indra Sjafri, Rudy Keltjes, dan Rahmad Darmawan.

"Kalau dipercaya manajemen dan masyarakat saya siap. Sebab selama ini saya memang punya perhatian di sepak bola. Dunia kepelatihan bagi saya bukan hal baru, apalagi jika kondisinya nanti Nil didaulat sebagai pelatih Timnas, tentu sudah tugas kami melanjutkan sisa kompetisi," ungkap Syafrianto, Selasa (31/5/2016).

Advertisement

Mantan pelatih tim Kabau Sirah musim 2006-2007 itu menambahkan secara umum materi pemain Semen Padang pilihan Nilmaizar sudah mumpuni dan jika memang dipercaya memegang tim, Syafrianto menyebut potensi tim ke depannya diharapkan semakin baik.

"Menurut saya materi tim sudah sangat bagus. Meski begitu, tentu ada perbaikan yang mungkin dilakukan. Intinya masyarakat pasti menginginkan tim semakin bagus di tangan pelatih baru," lanjut pelatih berlisensi A AFC, yang juga pernah melatih PSPS Pekanbaru dan PSP Padang itu.

Hanya, suami dari seorang istri perwira menengah Polri itu menambahkan sampai saat sekarang dirinya belum dihubungi manajemen tim menyangkut kesanggupan melatih tim urang awak jika Nilmaizar harus meninggalkan tim demi tugas negara.

"Hingga sekarang saya belum dihubungi manajemen Semen Padang. Namun jika kesempatan itu diberikan kepada saya, saya siap. Ini merupakan tugas yang tidak bisa dielakkan," pungkas Syafrianto mengakhiri pembicaraan.

 

Berita Terkait