Pendekatan Liestiadi, Kunci Sukses Pemain Asing Persegres GU

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 16 Jun 2016, 06:00 WIB
Liestiadi membeberkan apa yang dilakukannya hingga pemain asing di Persegres GU seperti Patrick da Silva bisa mengalami peningkatan performa. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Gresik - Pernah dibuang oleh Persija dan dicampakkan Bhayangkara Surabaya United, Patrick da Silva justru meroket bersama Persegres Gresik United. Striker asal Brasil ini membuktikan jika dirinya bisa diandalkan dengan memborong dua gol saat tim berjulukan Laskar Joko Samudro itu menang atas Sriwijaya FC 2-1, Minggu (12/6/2016).

Melesatnya performa Patrick adalah buah kejelian pelatih Persegres Gresik United, Liestiadi, dalam melihat potensi sang pemain. Betapa tidak, meski tak moncer bersama Persija dan Bhayangkara SU, Liestiadi membuat keputusan berani dengan merekrut sang pemain menggantikan posisi Emile Bertrand Mbamba.

Bukan semata-mata berspekulasi, Patrick sengaja diplot menempati posisi striker asal Kamerun yang dicoret setelah di beberapa pertandingan tidak kunjung menunjukkan performa apik itu. Liestiadi yakin Patrick hanya butuh waktu dan pendekatan khusus untuk bisa tampil maksimal.

"Banyak pelatih yang tak sabar menunggu seorang pemain beradaptasi. Itulah mengapa saya memilihnya bergabung dengan skuat kami. Dengan keyakinan akan tiba saatnya bagi Patrick untuk menunjukkan kualitas sebenarnya," ujar Liestiadi.

Mantan pelatih Persiba Balikpapan itu memang tergolong jago dalam mengeluarkan kemampuan terbaik seorang pemain. Bahkan pemain yang sebelumnya tak pernah dilirik tim lain bisa berkembang pesat di tangannya.

Hal itu diakui Patrick. "Pelatih banyak membantu saya. Dia terus memotivasi saya, baik di dalam maupun di luar lapangan," ungkap Patrick.

Advertisement

Pendekatan dari hati ke hati inilah yang mungkin tidak dilakukan pelatih lain pada pemain asingnya. Saking seringnya membangun komunikasi, Liestiadi bisa mengetahui apa saja masalah yang dihadapi para pemainnya.

"Saya sering tanya soal kondisinya, keluarga, dan temannya. Apa yang menjadi ganjalannya selama ini. Dengan begitu saya tahu apa yang harus saya berikan kepada pemain, bukan hanya Patrick," tutur Liestiadi.

Membaiknya kondisi psikis Eduardo da Conceicao Maceil juga menjadi salah satu faktor yang meningkatkan performa Patrick. Maklum, perubahan positif sangat terlihat ketika Edu, panggilan Eduardo, dimasukkan dari bangku cadangan oleh Liestiadi.

Sama dengan Patrick, ketika Edu tampil buruk di serangkaian pertandingan sebelumnya, Liestiadi tidak langsung menghakimi sang pemain. Ia lebih dulu melakukan pendekatan kepada sang pemain. Dari situlah diketahui jika Edu bermasalah dengan psikologisnya karena sembilan bulan tidak bertemu dengan istri serta anaknya.

"Secara kemampuan, Eduardo dan Patrick tergolong di atas rata-rata. Tergantung pelatih dan semua elemen di dalamnya (manajemen dan suporter) bisa atau tidak mencari jalan keluar terbaik," kata Liestiadi.

Hasil komunikasi yang disampaikan ke manajemen berbuah manis. Manajemen memberikan fasilitas kepada Eduardo untuk membawa istri serta anaknya ke Indonesia. Hasilnya, Eduardo tampil apik sebagai motor serangan Persegres Gresik United. Ia juga memberikan satu assist untuk gol kedua Patrick ke gawang Sriwijaya FC.