Owi / Butet Beri Kado HUT RI 5 Menit Jelang Pergantian Hari

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 18 Agu 2016, 00:43 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, merayakan kemenangan atas ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, di final cabang bulutangkis Olimpiade Rio de Janeiro 2016 (Reuters).

Bola.com, Rio de Janeiro - Medali emas yang diraih pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi hadiah istimewa bagi masyarakat Indonesia pada peringatan Kemerdekaan RI ke-71 dari arena Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Owi/Butet memastikan emas ketujuh untuk Indonesia sepanjang keikutsertaan di Olimpiade, setelah mengalahkan ganda Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, pada partai final di Riocentrio, Rabu (17/8/2016). Owi/Butet menang dua gim langsung 21-14 dan 21-12.

Medali emas yang diraih Owi/Butet sangat dramatis karena mereka memenangi pertarungan pada pukul 11.55 WIB. Itu artinya, di Indonesia, kurang lima menit lagi sudah berganti hari. Sementara di Rio de Janeiro, waktu menunjukkan pukul 13.55.

Lagu Indonesia Raya pun akhirnya kembali berkumandang di arena Olimpiade setelah waktu Indonesia menunjukkan pukul 00.16 pada 18 Agustus 2016. Medali emas terakhir yang diraih kontingen Indonesia dipersembahkan oleh Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan pada Olimpiade Beijing 2008.

Advertisement

"Saya memberikan medali emas ini untuk masyarakat Indonesia dan HUT Kemerdekaan Indonesia," kata Tontowi Ahmad.

Masyakarakat Indonesia menyambut dengan gembira keberhasilan Owi/Butet. Itu terlihat di media sosial, Twitter, Facebook, dan Instagram, yang dipenuhi ucapan selamat dan sukacita atas keberhasilan Owi/Butet. Di Twitter, Owi/Butet menjadi trending topic. Hingga Kamis (18/8/2016), hashtag yang berkaitan dengan Owi/Butet, bulutangkis, Olimpiade Rio menguasai perbincangan di Twitter.

Kemenangan Owi/Butet membuat masyarakat Indonesia semakin bangga karena yang dikalahkan adalah pasangan Malaysia. Owi/Butet tampil tenang meskipun partai tersebut jadi pertaruhan gengsi bangsa Indonesia.

Apalagi, keduanya cukup tertekan karena menjadi satu-satunya harapan Indonesia untuk meraih emas. Sementara, Malaysia masih memiliki kans dari ganda putra dan tunggal putra.

Selamat, Owi-Butet ! (Wiwig Prayugi)