Cerita 2 Adik Muhammad Nasuha yang Bersinar di Perserang

oleh Gatot Susetyo diperbarui 11 Okt 2016, 10:45 WIB
M. Nasuha, mantan bintang Timnas Indonesia diapit adiknya Suwandi dan Sumarna yang mengkilap di klub Perserang. (Bola.com/Robby Firy/Dok. Pribadi)

Bola.com, Palu - Prestasi Perserang Serang di pentas Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016 sangat cemerlang. Di babak penyisihan Grup 2 lalu, klub berjulukan Singandru ini tampil sebagai juara grup. Pada fase 16 besar, Mustopha Aji dkk. juga  belum terkalahkan. 

Dari dua laga kandang fase ini, mereka sukses menahan imbang tim tangguh Persik 0-0 di Stadion Brawijaya Kota  Kediri (1/10/2016) dan mempecundangi Celebest FC 0-2 di Stadion Gawalise, Kota Palu, pada Minggu (9/10/2016). Padahal, tim yang dinahkodai Nasrul Koto ini masih dililit krisis finansial.

Advertisement

Mereka sempat ingin mundur dari babak 16 besar. Maklum, dengan kondisi keuangan yang minim, Perserang yang tergabung di Grup C harus merogoh kocek dalam untuk melakukan perjalanan ke Kediri dan dua kali ke luar Jawa menghadapi Martapura FC (Kalsel) dan Celebest FC (Sulteng). Apa kiat sukses Perserang?

"Tim ini saya kelola dengan kekeluargaan yang sebenarnya. Artinya, selain hubungan saya dan anak-anak seperti keluarga, di tim ini memang ada beberapa pemain yang punya talian darah atau bersaudara kandung," ungkap Babay Karnawi, Manajer Tim Perserang.

Di skuat Perserang ada dua adik kandung mantan pemain Timnas Indonesia, Muhammad Nasuha, yakni Suwandi dan Sumarna yang berposisi gelandang menjadi kekuatan lini tengah bagi Perserang. 

"Karena bersaudara, Suwandi dan Sumarna sudah saling tahu cara main satu sama lain. Mereka jadi motor lini tengah tim ini. Komunikasi mereka juga lebih mudah," kata Babay Karnawi. 

Selain Suwandi dan Sumarna, Perserang masih memiliki duet kandung Sopandi dan Aray Suhendi. Namun kakak beradik ini menempati posisi berbeda. 

"Sopandi sebagai bek kiri. Sedangkan Aray Suhendi jadi striker. Empat pemain ini modal ketangguhan kami. Ditambah pemain lainnya tim ini makin solid. Saya juga punya keponakan yang jadi pemain inti di Perserang," jelasnya. 

Dengan modal kekerabatan ini, lanjut Babay Karnawi, saat manajemen mengalami krisis keuangan, mereka bisa legawa dan tetap loyal pada Perserang. "Saya salut dengan anak-anak. Krisis yang kami alami malah membuat mereka makin solid. Karena mereka merasa senasib dan seperjuangan," ujarnya.