Unggul Telak, Edy Rahmayadi Resmi Pimpin PSSI hingga 2020

oleh Ario YosiaBenediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 10 Nov 2016, 16:22 WIB
Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketum PSSI periode 2016-2020. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Edy Rahmayadi akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum PSSI periode 2016-2020. Panglima Kostrad itu terpilih menjadi Ketum PSSI yang baru setelah mengantongi 76 suara dalam pemilihan suara yang dilakukan dalam Kongres Pemilihan PSSI, Kamis (10/11/2016), di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara.

Edy Rahmayadi mengantongi 76 suara, mengungguli Moeldoko yang mendapatkan 23 suara. Proses pemilihan pun hanya berjalan satu putaran karena perolehan suara pemenang sudah melewati 50 persen + 1 suara yang diperlukan untuk menentukan Ketum PSSI terpilih, atau sekitar 54 suara.

Calon Ketum PSSI lainnya, Eddy Roempoko mendapat satu suara, sementara Benhard Limbong, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Sarman El Halim tidak mendapatkan satu suara pun.

Ada tujuh suara yang tidak sah dalam pemilihan kali ini. Suara yang tidak sah ini disebabkan adanya voters yang tidak memberi suara pada tempatnya atau memilih lebih dari satu calon dalam kertas suara. Total voters adalah 107 suara.

Soliditas pemegang suara yang tergabung dalam Kelompok 85 berperan besar terhadap suksesnya Eddy melenggang ke singgasana PSSI 1. 

Advertisement

Edy, yang menjadi pembina PS TNI menggantikan sosok La Nyalla Mattalitti, yang mengundurkan diri karena sedang menjalani proses hukum.

Di sisi lain, dua hari terakhir K-85 memang terlihat kompak di arena kongres. Mereka menggunakan penanda kaos dan pin untuk mempertegas jadi diri kelompok.

"Kami amat kompak, jumlah dukungan ke saudara Edy Rahmayadi terus bertambah, mendominasi jajaran pemegang hak suara," ungkap Umuh Muchtar, perwakilan Persib Bandung.

Upaya kubu Moeldoko melakukan lobi dengan para pemegang hak suara di detik-detik terakhir tidak berjalan mulus. Mayoritas voters terlanjur yakin pada pilihannya yang diklaim didukung Presiden RI, Joko Widodo.

Walau memang jika melihat total perolehan suara keseluruhan, dukungan kepada figur Edy Rahmayadi sejatinya menyusut. Ada bagian dari K-85 yang melarikan suara ke calon lain, walau jumlahnya tidak signifikan.

Upaya Moeldoko berkolaborasi dengan calon Ketua Umum PSSI lain, Erwin Aksa, untuk mendulang tambahan suara tidak berefek signifikan mendongkrak jumlah dukungan.

"Kami meyakini figur Edy Rahmayadi sebagai sosok yang ideal memimpin PSSI," ungkap GH Sutejo, juru bicara K-85.

Setelah diumumkan oleh pemimpin sidang, Agum Gumelar, sebagai nakhoda baru PSSI, Edy Rahmayadi langsung digendong para pendukungnya. Teriakan mengelu-elukan sang pemimpin baru menggelora di seantero ruangan.