Sepatu Emas buat Suhatman Imam Saat Pembukaan Minangkabau Cup

oleh Ario Yosia diperbarui 10 Feb 2017, 18:00 WIB
Suhatman Imam dapat penghargaan dari penyelenggara Minangkabau Cup. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Padang - Minangkabau Cup, turnamen kolosal dengan kontestan 162 tim kecamatan dari 19 Kota dan Kabupaten di Sumatera Barat (Sumbar) bakal mulai dihelat pada Minggu (12/2/2017). Di acara pembukaan turnamen akan ada selebrasi pemberian penghargaan bagi sosok Suhatman Imam.

Acara bertajuk ‘Tribute to Suhatman Imam’ adalah salah satu rangkaian acara pembukaan Minangkabau Cup yang dimulai dihelat sejak pukul 15.00 WIB di di Stadion Haji Agus Salim, Padang. Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, secara simbolis bakal membuka turnamen.

Suhatman Imam yang akrab disapa Pak Haji, adalah salah satu legenda hidup sepak bola Indonesia dan juga Sumbar. Ia menjadi sosok panutan sekaligus inspirasi banyak praktisi sepak bola. Hampir setengah abad dari perjalanan hidup pria kelahiran Koto Anau, Solok, 26 Februari 1956 itu didedikasikan untuk dunia balbalan.

Advertisement

Tumbuh bersama PSP Padang, tahun 1975 Suhatman lolos seleksi masuk Diklat Salatiga dari Wilayah Sumatera. Bergabung di Salatiga, Uda Man (panggilan akrab lain Suhatman) masuk radar Wiel Coerver, pelatih asal Kerkrade, Belanda yang ditunjuk menukangi Timnas Indonesia di era Bardosono itu.

“Ia pemain paling berbakat dengan kemampuan paling komplit yang pernah saya temui,” kata almarhum Coerver yang kemudian menyebut Suhatman sebagai The Wonder Boy dalam sebuah sesi wawancara dengan jurnalis Indonesia puluhan tahun silam.

Menembus skuad Timnas Indonesia dalam usia sangat muda, 19 tahun, Suhatman bahkan kerap menjadi starter bersama nama-nama besar lain macam Iswadi Idris, Anjas Asmara, Junaidi Abdillah, Suaeb Rizal, Ronny Pattinasarany, Ronny Paslah, Risdianto, Waskito, Johanis Auri, Oyong Lisa, Sutan Harharah, Nobon, dan banyak lagi lainnya.

Suhatman juga menjadi urang awak pertama yang ikut mengharumkan nama besar  Indonesia di berbagai negara lewat sepak bola.

Tak hanya di kawasan Asia Tenggara tapi juga menembus Auckland (Selandia Baru), Sydney (Australia), Seoul (Korea Selatan), hingga Barcelona (Spanyol), Budapest(Hungaria) hingga ke pasifik sana, ke Noumea (Kaledonia Baru).

Cedera parah menjadikan Suhatman harus gantung sepatu sebelum usianya,  yakni pada umur 22 tahun ketika dia digotong ke luar lapangan saat menjadi kapten Indonesia di Kejuaraan Sepak Bola Junior Asia di Bangkok pada 1978.

Tapi, Suhatman tak melupakan sepak bola. Dia menjadi pelatih, sampai menjadi tokoh penting di balik nama besar PSP Padang, Semen Padang, Persebaya Surabaya hingga juga menukangi PSSI Primavera ke Genoa, Italia.

Dalam pembukaan Minangkabau Cup hari Minggu ini, Suhatman rencananya akan diberi plakat "Lifetime Achievement Award” alias Penghargaan Seumur Hidup untuk sang legenda sepak bola Sumbar.

Penghargaan buat Suhatman Imam datang dari Spartan Enterprise, operator Minangkabau Cup atas nama sepak bola Sumbar. Bentuknya? “Salah satunya sepatu emas,” kata Tria Suprajeni, Ketua Umum Panpel Minangkabau Cup dalam rilis yang diterima Bola.com pada Jumat (10/2/2017).