Pemilik Merpati Bali Bicara soal WIBL Musim 2018

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 22 Apr 2017, 20:20 WIB
Pebasket Merpati Bali, Dewa Ayu (kiri) mencoba melakukan umpan melawati lawan saat sesi latihan tim di Futsal Hut, Asaba Arena, Jumat (20/1/2017). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Semarang - Pemilik Merpati Bali, Deddy Setiawan, pesimistis bakal ada kompetisi Women Indonesian Basket League (WIBL) pada 2018. Menurut Dedy, klub-klub putri, termasuk Merpati Bali, berencana kembali menggelar turnamen terbuka seperti tahun ini, dengan format yang sedikit dimodifikasi.  

Advertisement

"Kemungkinannya kecil (ada WIBL). Menurut saya, kompetisi seperti itu tidak ideal karena sering menerapkan aturan yang seperti dibuat-buat. Sejujurnya, kami berusaha menghindari nama liga karena jumlah pemain putri tidak sebanyak putra," kata Deddy, saat ditemui Bola.com di GOR Sahabat Semarang, Sabtu (22/4/2017). 

"Kompetisi dengan format liga untuk pebasket putri memang bagus. Akan tetapi, kami mencoba menghindari aturan-aturan aneh yang punya kemungkinan merugikan para pemain," tutur Deddy.

Deddy Setiawan mengaku lebih menyukai menggelar kompetisi basket putri menggunakan sistem turnamen terbuka ketimbang liga. Menurut Deddy, dengan format turnamen para pemain bisa mendapat menit bermain lebih banyak.

"Bagi saya, kompetisi dengan sistem turnamen terbuka seperti saat ini sudah cukup. Namun, tahun depan kami bakal menerapkan sistem play-off bukan final four. Tujuannya adalah agar pebasket putri bisa lebih banyak bermain," imbuh Deddy.

"Kami akan tetap mengadopsi format pertandingan seperti sekarang. Namun, kami akan mencoba menambah satu tim lagi yang berasal dari Cirebon atau mungkin Yogyakarta," imbuh Deddy.

Sebanyak tujuh tim basket putri telah berpartisipasi pada tiga seri turnamen basket di Denpasar, Pontianak, dan Semarang. Hasil dari tiga turnamen tersebut menentukan empat tim yang berhak melaju ke final four, di Surabaya, pada Mei 2017.