Bek Muda Arema Mencoba Tegar Setelah Insiden Kartu Merah

oleh Iwan Setiawan diperbarui 12 Mei 2017, 10:48 WIB
Bek muda Arema FC, Junda Irawan menyesali insiden kartu merah saat laga melawan PSM Makassar, Kamis (11/5/2017) di Stadion AMM, Makassar. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Makassar - Kartu merah untuk bek muda Arema FC, Junda Irawan disebut-sebut jadi salah satu faktor yang membuat PSM Makassar bisa menang tipis 1-0 dalam lanjutan Liga 1 kemarin (10/5/2017). Bermain dengan 10 orang membuat gawang Kurnia Meiga harus jebol untuk pertama kali pada ajang Liga 1.

Kini, Junda jadi pelampiasan kekecewaan beberapa Aremania. Bek jebolan SAD Uruguay itu diserang lewat komen dan pesan di media sosial. Pemain 20 tahun itu mencoba tegar. Sebab, dia merasa tidak melakukan pelanggaran keras yang berbuah dua kartu kuning dalam 45 menit pertama.

Advertisement

"Saya tidak ada niatan melakukan pelanggaran keras. Saya main normal. Dua kali saya ambil bola, bukan lawan. Tapi gak tahu kenapa wasit beri dua kali kartu kuning," katanya.

Meski dapat komentar yang kurang mengenakkan di media sosial, Junda mencoba tetap tegar. Di satu sisi dia mengakui kartu merah tersebut sangat disesalinya. Apalagi ini merupakan yang pertama dalam karirnya.

"Menyesal sekali rasanya. Tapi ada juga perasaan kalau saya sebenarnya tidak melakukan pelanggaran keras," jelasnya.

Melihat pemain asli Malang ini dijadikan salah satu kambing hitam kekalahan dari PSM, pemain senior Arema coba menghibur dan memberikan nasihat. "Beberapa hari ini jangan buka medsos. Tetap semangat karena kompetisi masih panjang," kata Beny Wahyudi.

Begitu juga kapten tim Ahmad Alfarizi. Dia merasa kasihan dengan apa yang sedang dialami Junda. Sebagai sesama pemain asli Malang dia sempat berbicara empat mata untuk menghiburnya.

Junda merupakan pemain U-22 yang disiapkan Arema FC ketika bek Bagas Adi Nugraha dipanggil ke timnas. Tim pelatih dan manajemen sempat menaruh kepercayaan kepadanya untuk menunjukkan kualitas yang dimiliki saat dapat kesempatan.