Statistik Tunjukkan Timnas Indonesia U-19 Menyulitkan Brasil U-20

oleh Ario Yosia diperbarui 01 Jun 2017, 03:01 WIB
Line-up Brasil U-20 Vs Indonesia U-19 (Bola.com/Toulon Tournament)

Bola.com, Jakarta - Pujian layak diberikan kepada anak-anak muda Timnas Indonesia U-19 yang hanya kalah tipis dari Brasil U-20 dalam laga pembuka penyisihan Grup C Turnamen Toulon 2017 di Stade d'Honneur, Prancis, Kamis (1/6/2017) dini hari. Tim asuhan Indra Sjafri hanya kalah tipis 0-1.

Pertandingan berjalan berimbang. Tim Samba dibuat mati kutu, mereka tidak bisa benar-benar mendominasi permainan. Brasil bahkan kalah persentase penguasaan bola. Timnas Indonesia U-19 menguasai 52 persen bola, berbanding 48 persen Tim Selecao.

Walau memang efektivitas menyerang Tim Garuda Muda kalah dibanding lawan. Sepanjang laga Indonesia hanya empat kali melakukan shoot (2 on target), sementara Brasil 13 kali (6 on target).

Gol Brasil baru tercipta pada menit ke-38 lewat sumbangan, Gabriel Novaes. Komentator berbahasa Inggris yang memandu jalannya laga berkali-kali memuji kolektivitas permainan Timnas Indonesia U-19. Para pemain Tim Garuda Muda berani memegang bola sekalipun dipressing kubu lawan.

Sang komentator jelas terkejut dengan situasi ini, mengingat dari sisi prestasi antara Brasil dan Indonesia bak bumi dengan langit.

Advertisement

Pada babak kedua pertandingan Tim Merah-Putih sempat mendapat beberapa peluang emas. Salah satunya lewat tendangan Adha Nurrokhim, memanfaatkan assist Haris Saghara pada menit 72.

Sebelumnya, Witan Sulaeman pada menit 56 sempat melayangkan tendangan berbahaya yang membentur tiang gawang lawan.

Pujian juga layak diberikan kepada kuartet lini belakang: Rifad Marasabessy, Nurhidayat Haji Haris, Rachmat Irianto, dan Firza Irianto. Koordinasi mereka sangat bagus. Para pemain depan Brasil dibuat tidak leluasa memasuki area kotak penalti.

Sepanjang laga bisa dibilang aksi individu Brasil di area berbahaya Indonesia terhitung jarang. Padahal, tusukan mengandalkan kerja sama satu dua menjadi ciri khas Selecao.

Pada Turnamen Toulon 2017, Selecao menurunkan skuat yang diisi pemain-pemain kelahiran 1999 atau berusia tidak lebih dari 18 tahun. Hal tersebut mereka lakukan demi memberi kesempatan untuk para pemain muda.

Pelatih Carlos Amadeu memang mempersiapkan tim Brasil yang turun pada Turnamen Toulon 2017 guna menghadapi Piala Amerika Selatan Junior 2019. Hal itu agar mereka tidak mengulangi kegagalan pada ajang yang sama edisi 2017.

Statistik Brasil U-20 Vs Indonesia U-19 (Bola.com/ESPN)

Meski berusia muda, penggawa skuat Brasil muda memiliki pengalaman yang mumpuni. Sebab, hampir seluruh pemain telah terbiasa bermain di kompetisi tim pelapis klub elite Liga Brasil.

Dari seluruh pemain yang dibawa Carlos Amadeu, Marcos Cipriano menjadi nama yang patut diwaspadai skuat asuhan Indra Sjafri. Pemain berusia 18 tahun itu merupakan penggawa klub elit Brasil, Sao Paulo FC.

Seperti kebanyakan pemain Brasil, Cipriano memiliki kelebihan dalam drible. Selain itu, sang penyerang sayap juga memiliki sentuhan pertama yang hebat dan mampu memberi umpan lambung sempurna.

Kelebihan Cipriano terletak pada kaki kirinya. Pemain muda itu dapat  memberikan umpan lambung, melakukan gocekan, serta melepaskan tendangan sama baiknya dengan kaki tersebut.

Selain Cipriano, ada juga Fabricio Oya yang juga memesona. Pemain yang membela Corinthians itu tengah diincar dua kesebelasan raksasa Inggris, Liverpool dan Manchester United. Oya digadang-gadang publik Brasil sebagai penerus Neymar dan Kaka. Kedua pemain tampil saat duel Brasil U-20 kontra Timnas Indonesia U-19.

So, skor akhir 0-1 buat Brasil tetap layak disyukuri, mengingat Indra Sjafri hanya melakukan persiapan membentuk skuat Timnas Indonesia U-19 selama dua bulan saja.

Berita Terkait