Ini Alasan Presley Martono Yakin Raih Poin pada 3 Seri Terakhir

oleh Reza Khomaini diperbarui 26 Jul 2017, 17:55 WIB
Pebalap muda Indonesia, Presley Martono, akan menggelar latihan bebas di Sirkuit Catalunya dalam waktu dekat. (Bola.com/Reza Khomaini)

Bola.com, Jakarta - Kegagalan meraih pundi-pundi angka pada seri ke-7 Formula Renault (FR) 2.0 Eurocup di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, 22-23 Juli 2017, tak mengendurkan motivasi Presley Martono. Pebalap muda Indonesia tersebut optimistis mampu finis di posisi 10 besar pada tiga seri terakhir.

Advertisement

Hal itu ditegaskan pebalap berusia 17 tahun setelah melakoni race kedua seri ke-7 di paddock Mark Burdett Motorsports. Menurut Presley, pada antara tiga seri tersisa, ia yakin meraih minimal satu poin.

’’Sebagai pebalap rookie, saya baru pertama kali menjajal semua sirkuit di seri Eurocup. Jadi saya masih harus belajar dan terus belajar mengenali lintasan di setiap seri. Berbeda dengan pebalap lain yang sudah sering balapan dan berlatih di sirkuit-sirkuit di Eropa. Mereka sudah mengenal setiap lintasan, sedangkan saya baru musim ini merasakannya,’’ kata Presley yang ditemui Bola.com setelah seri ke-7 di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria.

Presley mengaku butuh waktu untuk beradaptasi dengan karakter sirkuit di Eropa yang berbeda-beda dan tidak mudah. Ia cukup bersyukur pada musim pertamanya telah meraih satu poin saat finis di posisi ke-10 pada seri FR Eurocup di Inggris Raya.

Untuk bisa memenuhi ambisi menambah poin di seri tersisa ini, Presley Martono akan memanfaatkan jatah dua kali latihan bebas yang diberikan panitia Formula Renault 2.0 Eurocup untuk setiap pebalap yang berpartisipasi.

‘‘Jadi para pebalap bisa menggelar latihan bebas di luar jadwal balapan Eurocup. Masing-masing pebalap dapat jatah 2 kali. Saya belum mengambil jatah latihan bebas tersebut,’’ ungkap pebalap kelahiran 15 Juni 2000 tersebut.

Presley mengaku sudah memilih sirkuit yang akan digunakan menjalani latihan bebas nanti. Di antara tiga sirkuit pada seri tersisa, yakni Sirkuit Paul Ricard (Prancis), Sirkuit Spa (Belgia), dan Sirkuit Catalunya (Spanyol), Presley memutuskan menggelar latihan di sirkuit paling akhir. Ia ingin memelajari karakter trek di lintasan balap kota Barcelona tersebut.

’’Catalunya sudah jadi pilihan pertama. Saya ingin mengenali karakter lintasannya dengan begitu saya lebih siap lagi pada balapan yang sesungguhnya,’’ ujar Presley.

Dengan latihan bebas di Catalunya, Presley optimistis lebih siap menghadapi seri terakhir FR 2.0 Eurocup. ’’Setiap balapan saya selalu menargetkan menang (dapat poin). Tapi untuk bisa mewujudkannya, butuh kerja keras dan konsentrasi tinggi. Di balapan, kesalahan kecil bisa berakibat fatal,’’ katanya.

Presley juga mengaku akan lebih fokus meningkatkan catatan waktu pada setiap sesi kualifikasi. Menurut jawara Formula Asia Tenggara tahun lalu ini, hasil bagus pada sesi kualifikasi sangat memengaruhi hasil balapan.

’Kalau hasil di kualifikasi saya dapat posisi start yang bagus, minimal saya bisa mempertahankan posisi atau naik 2-3 peringkat di akhir lomba. Tapi kalau kualifikasi tidak bagus, otomatis saya harus memulai lomba dari posisi belakang, dan ini menyulitkan untuk bisa melewati pebalap-pebalap di depan,’’ ujar Presley Martono