Panitia SEA Games 2017 Cekcok dengan Wartawan Indonesia

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 24 Agu 2017, 12:36 WIB
Tirbune media di lokasi cabang olahraga pencak silat di SEA Games 2017 (Liputan6.com/Cakrayuri Nuralam)

Kuala Lumpur - Sejumlah wartawan Indonesia yang meliput pertandingan cabang pencak silat SEA Games 2017 di Hall 2 Kuala Lumpur Convention Center, Kamis (24/8/2017), mendapat perlakukan tak mengenakkan dari pihak penyelenggara. Insiden tersebut dipicu pemindahan para jurnalis dari tribune media. 

Advertisement

Wartawan dari Indonesia datang untuk meliput nomor final TGR Ganda Putra yang diikuti wakil Indonesia, Hendy dan Yolla Primadona Jampil. Liputan6.com dan beberapa wartawan dari Indonesia berkumpul di tribune yang tertera tulisan "Media Only" sejak pukul 10.00. 

Namun 15 menit kemudian, Manajer Media SEA Games 2017 bernama Fahrul, datang menghampiri. Dia kemudian meminta wartawan-wartawan meninggalkan lokasi karena tempat tersebut akan digunakan oleh delegasi dari Vietnam. 

"Di sini untuk delegasi Vietnam. Mereka akan datang sebentar lagi. Saya harap kalian mengerti, tempat kalian ada di bawah," kata Fahrul kepada wartawan. 

Wartawan awalnya menolak karena di kursi yang mereka tempati tertera tulisan "Media Only" atau khusus untuk media. Meski demikian, Fahrul tetap meminta wartawan beranjak. 

Setelah sempat beradu argumen, rombongan wartawan akhirnya mengalah dan bersedia beranjak dari lokasi yang ditunjuk panitia. Namun, masalah belum juga selesai. Saat tiba di bawah dekat arena pencak silat, panitia lain meminta tiket kepada para wartawan. 

Sejumlah wartawan Indonesia peliput SEA Games 2017 kemudian menunjukkan kartu pengenal yang mereka kenakan. Namun wanita berhijab hitam itu tetap meminta tiket untuk menunjukkan tiket masuk. Wartawan baru bisa masuk setelah Fahrul datang dan menjelaskan situasi yang terjadi. Dia mengatakan wartawan memang sengaja dipindahkan ke dekat area pertandingan. 

 

Berita Terkait