Kena Hukuman Kartu Merah, Saddil Ramdani Minta Maaf

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 15 Sep 2017, 19:15 WIB
Saddil Ramdani meminta maaf melalui akun media sosialnya atas kartu merah yang diterimanya di laga semifinal Piala AFF U-18 2017. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Yangon - Pemain sayap Timnas Indonesia U-19, Saddil Ramdani, tak menunggu lama untuk meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia atas insiden berbuntut kartu merah yang dialaminya dalam laga kontra Thailand di semifinal Piala AFF U-18 2017, Jumat (15/9/2017). Winger asal Persela Lamongan itu mengaku memahami hujatan yang diterimanya, tapi dengan berani meminta maaf atas kesalahannya.

Advertisement

Saddil Ramdani mendapatkan kartu merah di akhir babak pertama setelah menyikut pemain Thailand, Wudtichai Kumkeam, yang sebelumnya menendang punggung Saddil dengan lutut.

Pemain Timnas Indonesia U-19 itu baru dalam hitungan detik masuk lapangan untuk menggantikan Feby Eka Putra yang merasa kesakitan karena cedera, tapi langsung harus meninggalkan lapangan.

Kartu merah yang diterima Saddil itu pun berbuntut hujatan dari warganet yang mengikuti pertandingan tersebut. Bahkan akun media sosial Saddil Ramdani pun mendapatkan serangan penuh hujatan karena insiden tidak perlu yang dilakukan oleh Saddil.

Dengan berani, Saddil pun mengungkapkan permohonan maafnya melalui fitur Instastory dalam akun Instagram pribadi miliknya.

 

"Saya pribadi meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia atas perilaku saya yang merugikan tim ini. Saya benar-benar refleks soal tindakan saya karena saya kaget ditendang dengan lutut dari belakang. Tapi ini semua pelajaran berharga bagi saya. Apabila Anda mau menghujat silakan, tapi saya pribadi meminta maaf atas perilaku dan tindakan yang merugikan tim dan masyarakat Indonesia," tulis Saddil di Instastory dengan latar belakang momen ketika dirinya mendapatkan tendangan lutut di punggungnya itu.

 

Saddil Ramdani yang masuk menggantikan Feby Eka Putra memang tampak tak bisa menyembunyikan rasa kesal ketika mendapatkan tendangan di lutut itu. Seketika pemain kelahiran 2 Januari  1999 itu pun menyikut pemain lawan hingga sang pemain terjatuh kesakitan.

Meski bermain dengan 10 pemain di 45 menit babak kedua, Tim Garuda Nusantara tetap mampu memberikan ancaman-ancaman yang berbahaya untuk Thailand. Sayangnya, peluang yang didapatkan oleh Egy Maulana Vikri dkk. tetap tak bisa menjebol gawang Thailand yang dikawal Kantaphat Manpati.

Thailand pun tak mampu mengambil keuntungan dari keunggulan jumlah pemain hingga pertandingan usai. Sayang, Timnas Indonesia U-19 harus menyerah kalah dalam drama adu penalti dengan skor 2-3 setelah tiga eksekutor gagal melakukan tugasnya dengan baik.

Berita Terkait