Liga 2: Persebaya-PSMS Santai, Martapura FC-PSIS Tegang

oleh Ronald Seger Prabowo diperbarui 27 Nov 2017, 19:30 WIB
Suasana sesi jumpa pers jelang final Liga 2 2017 di Hotel Courtyard, Dago, Bandung, Senin (27/11/2017), yang mempertemukan Persebaya vs PSMS. (Bola.com/Ronald Seger Prabowo)

Bola.com, Bandung - Liga 2 2017 memasuki titik akhir kompetisi, yakni partai final. Persebaya Surabaya akan bertemu PSMS Medan pada partai puncak yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Bandung, Selasa (28/11/2017) malam.

Sebelum pertandingan final Liga 2 2017 itu, laga tak kalah penting dan menarik tersaji saat PSIS Semarang bertemu Martapura FC pada perebutan tiket terakhir untuk promosi ke Liga 1 tahun depan. Kalah, berarti pupus sudah harapan PSIS atau Martapura FC untuk berlaga di kasta tertinggi tahun depan.

Advertisement

Empat klub yang akan bentrok memiliki suasana hati berbeda. Gambaran situasi itu paling tidak terlihat saat empat pelatih plus empat pemain yang mewakili empat tim mengikuti sesi jumpa pers yang wajib digelar sehari sebelum pertandingan.

Diawali jumpa pers untuk laga Persebaya melawan PSMS. Perwakilan kedua tim, yakni Djajdang Nurdjaman dan Legimin Raharjo (PSMS) serta Angel Alfredo Vera-Rendi Irwan di kubu Bajul Ijo, terlihat rileks.

Kedua tim sudah memastikan tiket promosi. Alhasil, suasana jadi lebih cair. Canda terlihat dalam sesi tersebut saat kedua tim memberikan keterangan maupun menjawab pertanyaan wartawan yang hadir. Beban berat tak lagi terlihat dari wajah empat sosok tersebut.

"Bagi kami, laga final sesungguhnya adalah saat semifinal lalu. Itu laga yang berat karena penentuan untuk lolos. Tapi, laga final juga penting dan kami akan bermain seperti biasanya," ungkap Djadjang Nurdjaman.

Hal berbeda tampak pada jumpa pers sesi kedua, yakni untuk pertandingan Martapura FC kontra PSIS. Wajah-wajah tegang terlihat. Hal itu bisa dimaklumi karena laga besok bakal jadi penentuan sehingga beban berat dipikul tak hanya oleh tim pelatih melainkan juga pemain.

Dalam sesi itu, PSIS diwakili pelatih Subangkit dan kapten Haudi Abdillah sementara pelatih Frans Sinatra Huwae dan Qiscil Gandrum Miny mewakili kubu Martapura FC. Meski kedua tim mengklaim sudah melupakan kekalahan di semifinal, raut ketegangan tetap terlihat.

Frans Sinatra mengakui fokus utama dirinya adalah membuat pemain serileks mungkin pada laga besok. "Pemain memang saya minta untuk tampil tanpa beban dan rileks. Karena itu yang akan jadi kunci keberhasilan merebut tiket promosi terakhir dengan menduduki peringkat ketiga Liga 2 2017," ujarnya.

Berita Terkait