FOTO: Pendidikan dan Sepak Bola Jalanan ala Negeri Tulehu

oleh Vitalis Yogi Trisna diperbarui 28 Nov 2017, 07:15 WIB
Anak-anak di Negeri Tulehu, Maluku tidak bisa dipisahkan dari sepak bola. Buku tulis bergambar bintang Real Madrid, Gareth Bale menjadi salah satu bukti kecintaan mereka. (Bola.com/Peksi Cahyo)
Hampir semua anak laki-laki dari Tulehu bercita-cita menjadi pesepak bola nasional. Meski demikian mereka tetap tidak meninggalkan pendidikan dan tetap bersekolah seperti anak-anak lainnya. (Bola.com/Peksi Cahyo)
Sekolah merupakan hal yang penting meski mereka bercita-cita sebagai pemain sepak bola. Pendidikan diperlukan karena jika gagal menjadi pesepak bola mereka tetap ada pegangan hidup. (Bola.com/Peksi Cahyo)
Pendidikan di Negeri Tulehu, Maluku juga sudah terbilang layak seperti daerah di Maluku lainnya. Tingkat kepedulian masyarakat akan pendidikan putra putrinya sudah cukup baik. (Bola.com/Peksi Cahyo)
Meski tidak ditunjang fasilitas sepak bola yang memadai, Tulehu mampu menelurkan bakat-bakat handal. Hanya berbekal bola yang sudah jelek para anak Tulehu belajar bermain sepak bola. (Bola.com/Peksi Cahyo)
Ketika berada di Desa Tulehu, hampir setiap sudut akan ditemui anak-anak yang piawai mengolah si kulit bundar. Sepak bola sudah seperti nadi kehidupan bagi masyarakat Tulehu. (Bola.com/Peksi Cahyo)
Kebiasaan bermain sepak bola sejak kecil membuat anak-anak di Tulehu sering disebut sebagai bakat alam. Keterbatasan malah membuat anak-anak berkembang lebih baik. (Bola.com/Peksi Cahyo)
Sebuah mural raksasa bertema Piala Dunia 2014 Brasil mewarnai sebuah sudut di Desa Tulehu, Maluku. Tiap detail kehidupan warga Tulehu memang tidak jauh dari nuansa sepak bola. (Bola.com/Peksi Cahyo)