Pelatih Timnas Indonesia U-23 Tak Kaget dengan Strategi Licik Bahrain

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 28 Apr 2018, 05:55 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-23, Putu Gede Juniantara (kanan) berusaha menghalau bola dari kaki pemain Bahrain pada laga PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Bogor, (26/4/2018). Bahrain unggul sementara 1-0. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Bola.com, Cibinong - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Luis Milla, tak kaget dengan skema permainan mengulur-ulur waktu yang digunakan Bahrain U-23 dalam laga perdana PSSI Anniversary Cup 2018 yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jumat (27/4/2018). Menurut Luis Milla, hal itu merupakan bagian dari sepak bola. 

Advertisement

Bahrain U-23 sukses meraih kemenangan 1-0 atas Timnas Indonesia U-23 pada laga perdana PSSI Anniversary Cup 2018. Kemenangan Bahrain ditentukan oleh gol tunggal Mohamed Marhoon pada menit kelima.

Setelah itu, Bahrain U-23 cenderung bermain aman dengan menunggu bola. Pasukan Samir Chammam memilih bersabar menunggu Timnas Indonesia lengah kemudian melancarkan serangan.

Bahkan, Timnas Indonesia U-23 dipaksa mengikuti tempo permainan lambat Bahrain. Contohnya skema membuang-buang waktu yang sesekali memancing emosi para penggawa Garuda Muda.

"Apa yang dilakukan Bahrain merupakan bentuk dari sepak bola lain. Mengulur waktu merupakan bentuk untuk memotong ritme ketika musuh sedang menyerang," kata Luis Milla dalam jumpa pers seusai pertandingan.

Luis Milla meminta agar hal semacam ini tak luput dari pengamatan wasit pada laga-laga selanjutnya. Pelatih asal Spanyol itu berharap agar wasit bisa lebih adil dan tegas mencegah hal semacam ini.

"Seharusnya wasit bisa lebih adil dan mencegah hal semacam itu terulang," tegas Luis Milla.

Kekalahan asal Bahrain U-23 tentu saja menjadi pekerjaan rumah yang penting buat Timnas Indonesia U-23. Hansamu Yama dkk. harus segera bangkit karena pada pertandingan selanjutnya mereka akan menghadapi Korea Utara U-23 (30/4/2018).