Jelang Asian Games 2018, Indonesia Punya Velodrome Kelas Dunia

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 04 Mei 2018, 06:25 WIB
Para pebalap Sepeda Indonesia menjajal lintasan di Jakarta International Velodrome, di Jakarta, Kamis (3/5/2018). (Humas PB ISSI)

Bola.com, Jakarta - Indonesia dipastikan memiliki velodrome kelas dunia, yaitu Jakarta International Velodrome, yang akan dipakai untuk perhelatan Asian Games 2018. Jakarta International Velodrome mendapat rekomendasi sebagai velodrome yang memenuhi syarat badan balap sepeda dunia, UCI, pada Kamis (3/5/2018).

Advertisement

Penilai berkualifikasi UCI, Andreas Eder, mengecek Jakarta International Velodrome dengan mengelilingi lintasan empat kali. Hasilnya, panjang satu putaran trek adalah 250,0007 meter dan empat putaran menghasilkan jarak 1.000,0028 meter. Ukuran itu masih masuk dalam batas toleransi yang ditentukan UCI, yaitu 0,0500 meter.

Sebelum Eder melakukan penilaian, Tim Nasional Trek yang terdiri atas Projo Waseso, Puguh Admadi, Terry Yudha, Crismonita Dwi Putri, dan Elga Kharisma mendapat kesempatan pertama untuk menjajal lintasan velodrome, yang terbuat dari kayu siberia.

“Hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi dunia balap sepeda Indonesia karena Projo, Puguh, Terry, Elga, dan Crimonita menjadi atlet pertama yang menggunakan Jakarta International Velodrome. Hadir juga arsitek velodrome Ralph Schuermann dan perwakilan UCI Erik Weispfennig yang ditugaskan untuk memeriksa velodrome sebagai dasar UCI mengeluarkan sertifikat,” ujar Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari, dalam rilis yang diterima Bola.com

PB ISSI akan menunggu UCI untuk mengeluarkan sertifikat pengesahan secara resmi yang diperlukan agar semua catatan waktu yang dibuat di velodrome ini sah dan diakui UCI. Dalam rekomendasi yang dikeluarkan Eder disebutkan bahwa Jakarta International Velodrome akan diberikan status klasifikasi Kategori 1. Sebagai awal, Jakarta International Velodrome akan menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games 2018.

Okto mengatakan tantangan berikutnya adalah menjaga tingkat kelembapan velodrome pada nilai 50-70 persen. Alasannya, agar lintasan kayu tetap kering dan hama burung serta tikus. Membuat velodrome ini sebagai tuan rumah event internasional juga menjadi tantangan tersendiri. PB ISSI sudah ditunjuk sebagai tuan rumah ACC Track Championship pada 2019 dan juga berencana mengajukan diri sebagai tuan rumah UCI World Track Championship.

Jakarta International Velodrome dirancang Ralph Schuermann, arsitek velodrome terkenal yang juga merancang velodrome Beijing untuk Olimpiade 2008 dan velodrome Guangzhou untuk Asian Games 2010. Selain panjang trek 250,0007 meter, lintasan JIV memiliki lebar 7,10 meter. JIV akan diterangi oleh lampu dengan kekuatan 1.400 Lux, dan memiliki kapasitas 3.000 tempat duduk.

Berita Terkait