Gabung PSG, Neymar Lakukan Blunder

oleh Thomas diperbarui 21 Mei 2018, 11:00 WIB
Gaya Neymar saat turun ke lapangan usai laga final Piala Prancis 2018 di Stade de France, Saint-Denis (8/5/2018). PSG menang setelah kalahkan Les Herbiers 2-0. (AFP/Frank Fife)

Paris - Neymar dinilai sudah melakukan blunder besar saat pindah dari Barcelona ke Paris Saint-Germain (PSG). Meski transfernya pada awal musim ini tersebut menghasilkn banyak uang.

PSG harus memecahkan rekor transfer termahal di dunia. Klub milik Nasser Al Khelaifi itu membayar 222 juta euro untuk menebus kluasul pelepasan Neymar. 

Advertisement

Baru semusim di PSG, Neymar santer dikabarkan tidak betah. Eks pemain Santos itu kabarnya ingin pindah klub di musim panas 2018. Dia sering dikaitkan dengan kemungkinan bergabung bersama Real Madrid.

Situasi yang dialami Neymar menarik perhatian seniornya di Barcelona dan timnas Brasil Rivaldo. Pria 46 tahun itu menyakini Neymar telah menyesal menerima pinangan PSG tahun lalu.

Rivaldo melihat Neymar telah membuat kesalahan besar pindah ke PSG sehingga menghancurkan kariernya walau mendapat gaji sangat besar.

 

 

2 dari 3 halaman

Komentar

Neymar (AFP/Franck Fife)

"Jika Anda ingin menjadi yang terbaik di dunia, PSG cukup kuat, tapi mereka tidak memiliki tradisi di Liga Champions, mereka tidak kuat di Eropa," ujar Rivaldo kepada Sport.

"Liga Prancis tidak seperti Inggris, Spanyol atau bahkan Jerman. Untuk alasan itu, saya pikir dia membuat kesalahan, tapi dari segi finansial sangat bagus baginya dan keluarganya."

3 dari 3 halaman

Mustahil Ballon d'Or

Neymar memegang trofi Piala Prancis 2018 di Stade de France, Saint-Denis (8/5/2018). PSG menang setelah kalahkan Les Herbiers 2-0. (AFP/Damien Meyer)

Di PSG, Neymar diprediksi Rivaldo akan sulit mewujudkan mimpinya mendapatkan Ballon d'Or. Menurut Rivaldo, gelar domestik di Prancis tidak ada nilainya

"Anda harus memenangkan Liga Champions, mencapai sesuatu yang berbeda, untuk memenangkan Ballon d'Or. Timnya akan selalu memenangkan liga dan piala domestik, tetapi, seperti yang saya katakan, itu bukan kejuaraan terkuat."

Berita Terkait