Andreas Granqvist, Petarung Bernyali Tinggi

Oleh Tim Boladotnet diperbarui 19 Jun 2018, 00:24 WIB
Kapten Swedia, Andreas Granqvist, menyebut kerja keras dan semangat tanpa menyerah jadi kunci mengalahkan Korea Selatan. (AFP/Martin Bernetti)

Bola.com, Jakarta Impian Swedia untuk menjalani start mulus di Piala Dunia 2018 menjadi nyata. Mereka berhasil menumbangkan wakil Asia, Korea Selatan dengan skor 1-0.

Dalam prosesnya, menaklukan Taeguk Warriors bukanlah tugas mudah. Meski Swedia unggul secara fisik, namun permainan disiplin anak asuh Shin Taeyong membuat Swedia frustasi.

Advertisement

Sepanjang pertandingan Swedia tercatat membuat 15 kali tembakan. Namun dari 15 percobaan itu enam percobaan diblok barisan pertahanan Korea, 5 percobaan melenceng dan 3 peluang berhasil digagalkan Cho Hyun-Woo. Namun berkat buah kesabaran mereka, angin perubahan itu datang di menit 64.

Pada saat itu, pemain pengganti Kim Min-Woo menjatuhkan Victor Claesson di kotak terlarang. Wasit pada awalnya menyatakan itu tekel bersih sehingga pertandingan dilanjutkan. Namun beberapa saat sesudahnya ia menghentikan pertandingan sementara untuk mengecek VAR, dan dari rekaman tersebut, tekel Min-Woo tidak mengenai bola sehingga wasit menghadiahkan penalti untuk Swedia.

Swedia sendiri menunjuk kapten mereka, Andreas Granqvist untuk mengambil penalti tersebut. Dengan tenang, Granqvist sukses memperdaya Cho Hyun-Woo sehingga kedudukan berubah menjadi 1-0 untuk kemenangan Swedia.

2 dari 4 halaman

Berani Ambil Resiko

Bek Swedia Andreas Granqvist (kanan) mengeksekusi penalti pada laga Grup F Piala Dunia 2018 melawan Korea Selatan di Nizhny Novgorod, Senin (18/6/2018). (AFP/Johannes Eisele).

Ketika wasit menunjuk titik putih, ada kegamangan di antara para pemain Swedia. Ada keraguan di antara mereka untuk mengambil penalti yang penting itu.

Ketakutan para pemain Swedia memang cukup beralasan. Pasalnya pemain terbaik dunia, Lionel Messi gagal mengeksekusi penalti saat pertandingan melawan Islandia beberapa hari yang lalu. Alhasil ada bayang-bayang kegagalan yang menghantui skuat Swedia.

Pada laga itu Swedia menggunakan taktik dua striker, di mana pelatih Janne Andersson memasang Ola Toivonen dan Marcus Berg di pos penyerang. Namun kedua pemain ini ragu untuk mengambil penalti itu, sehingga Granqvist yang bertindak sebagai kapten maju untuk mengambil penalti.

Keputusan itu memang cukup aneh karena tidak banyak pemain yang berposisi bek dipercaya untuk mengeksekusi penalti. Namun bek 33 tahun itu dengan tenang menendang bola tersebut sehingga berhasil memperdayai kiper Korea Selatan.

3 dari 4 halaman

Akhir Penantian Panjang

Fans Swedia ikut merayakan keberhasilan timnya mencetak gol ke gawang Korea Selatan pada laga grup E Piala Dunia 2018 di Nizhny Novgorod stadium, Nizhny Novgorod, Rusia, (18/6/2018). Swedia menang 1-0. (AP/Lee Jin-man)

Swedia sendiri memang sudah lama menantikan bermain di Piala Dunia. Mereka terakhir kali lolos ke turnamen bergengsi ini pada tahun 2006 silam.

Gol penalti Granqvist ini merupakan gol yang spesial. Dilansir data Opta Joe, Timnas Swedia belum pernah mencetak gol dari titik putih di ajang Piala Dunia semenjak gol penalti Henrik Larsson ke gawang Timnas Nigeria di tahun 2002 silam.

Selain itu, Opta Joe juga mencatat bahwa gol Granqvist itu mengakhiri dahaga Swedia untuk menang di partai pembuka Piala Dunia. Mereka terakhir kali memenangkan Partai pertama Piala Dunia pada tahun 1958, saat mereka menumbangkan Meksiko dengan skor 3-0.

4 dari 4 halaman

Tak Kenal Menyerah

Aksi pemain Korea Selatan, Son Heung-min melewati adangan dua pemain Swedia pada laga grup E Piala Dunia 2018 di Nizhny Novgorod stadium, Nizhny Novgorod, Rusia, (18/6/2018). Swedia menang 1-0. (AP/Michael Sohn)

Dalam wawancaranya sesuai pertandingan, Granqvist menilai kemenangan Swedia itu merupakan buah kerja keras pantang menyerang timnya.

"Kami menunjukan sikap yang luar bias adi atas lapangan. Kami sudah menunjukan hal itu semenjak pertandingan playoff melawan Italia."

"Kami adalah sebuah tim. Kami berjuang hingga akhir dan kami saling mengandalkan satu sama lain di setiap pertandingan." tandas eks Genoa tersebut.