Dejan Antonic Ungkap Momen Tak Terlupakan di Kandang Arema

oleh Iwan Setiawan diperbarui 10 Agu 2018, 21:45 WIB
Dejan Antonic ungkap kenangan manis di kandang Arema. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Pelatih Borneo FC, Dejan Antonic terlihat semringah menjelang pertandingan kontra Arema FC dalam lanjutan Gojek Liga 1 bersama Bukalapak yang ditayangkan Indosiar, Sabtu (11/8/2018) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Pelatih asal Serbia ini senang bukan karena menghadapi pertandingan besar, melainkan dia bisa kembali ke Kota Malang. Pelatih yang memiliki istri Indonesia itu memiliki kenangan manis di kota berhawa sejuk tersebut. Dejan juga mengaku punya banyak teman di Malang.

“Saya memulai karier pelatih di Indonesia berawal dari Malang. Dulu saya melatih Arema Indonesia (berkompetisi di IPL musim 2012). Sejak itu saya tidak pernah melupakan kota ini,” kata pelatih 49 tahun ini.

Advertisement

Alasan dia suka dengan suasana Malang terutama adalah cuaca. Dejan senang dengan hawa sejuk. Meski musim 2013 dia tidak lagi melatih Arema IPL, Dejan sempat beberapa kali berkunjung ke Malang untuk menikmati suasana.

“Selain cuaca, ada momen paling bagus yang saya ingat sampai sekarang. Waktu melatih Arema bisa menembus delapan besar AFC Cup (2012). Itu prestasi yang bagus karena materi kami adalah pemain yang sudah tidak diinginkan oleh klub lain,” jelasnya.

Pada waktu itu merupakan awal perpecahan Arema yang bermain di IPL dan ISL. Saat datang ke Arema IPL, Dejan ditinggalkan beberapa pemain inti, seperti Noh Alam Shah, M. Ridhuan, Kurnia Meiga, Hendro Siswanto, Ahmad Alfarizi, Dendi Santoso, dan Sunarto. 

Dia pun berusaha untuk memaksimalkan pemain yang ada berjuang di IPL dan AFC Cup. Hanya Gunawan Dwi Cahyo yang bisa disebut sebagai pemain timnas U-23. Sedangkan pemain asing yang masih jadi kunci adalah Roman Chmelo. Selain itu, adalah pemain muda dan pemain senior yang kurang tenar. 

“Semua tahu prinsip saya melatih hanya melihat siapa pemain yang mau kerja lebih keras di lapangan. Kalau satu tim itu semua mau berjuang, saya pikir tidak ada yang mustahil,” tegas pelatih yang sempat berkarier di Hong Kong itu.

Kini, Dejan kembali ke Malang juga dalam kondisi skuat yang tidak lengkap. Dejan kembali menanamkan prinsipnya agar pemain bisa kesetanan di lapangan saat menghadapi Arema.

“Sekarang saya mengadapi Arema. Memang bukan tim yang pernah saya latih dulu. Dan sekarang mereka sedang ulang tahun. Dilihat saja nanti kado saya seperti apa,” kata Dejan dengan nada bercanda.

Berita Terkait