Alasan Kevin Sanjaya Menangis Saat Sabet Emas Asian Games 2018

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 30 Agu 2018, 13:55 WIB
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya S/Marcus F Gideon di podium kemenangan usai menumbangkan Fajar Alfian/M Rian Ardianto di Final Bulutangkis Asian Games 2018 di Istora GBK, Jakarta, Selasa (28/8). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bola.com, Jakarta - Ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, menyabet medali emas Asian Games 2018 dengan melewati pertarungan sulit melawan sesama pasangan Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Selasa (28/8/2018). Kevin mengaku menangis setelah memenangi pertarungan sulit tersebut. 

Pertandingan final ganda putra tersebut berlangsung dalam tiga gim. Kevin/Marcus yang kalah pada gim pertama, tertinggal 13-21 pada gim kedua. Ganda putra ranking satu dunia itu mampu bangkit dan meraih kemenangan 21-18 pada gim kedua.

Advertisement

Pada gim penentuan, Kevin/Marcus sempat tertinggal enam angka dari Fajar/Rian. Namun, pengalaman dan mental juara mampu mengantarkan mereka menang dengan skor 24-22.

"Iya menangis (setelah memastikan kemenangan) karena dapat mukjizat dari Tuhan. Ternyata, Tuhan sebaik itu memberi hal yang nyaris mustahil," kata Kevin, seperti dilansir situs PBSI, Kamis (30/8/2018). 

"Harus menunggu empat tahun lagi kalau mau dapat emas Asian Games, itu juga belum pasti. Jadi hari itu benar-benar merasa mukjizat itu nyata. Saya sampai sudah tidak bisa ngomong apa-apa, cuma menangis. Ini pertama kalinya saya sampai menangis kayak gitu. Sebelumnya saya tidak pernah menangis waktu juara," sambung pebulutangkis asal Banyuwangi itu. 

Kevin mengatakan momen istimewa itu juga disaksikan orang tuanya. Namun, hanya sang ayah yang datang langsung ke Istora Senayan. Sang ibunda memberi dukungan dari Banyuwangi. 

"Yang nonton hanya papa. Waktu saya ke warming up court selesai pertandingan, papa cuma peluk saya. Beliau bilang selamat dan terima kasih. Mama saya tidak bisa datang, jadi kasih ucapannya via Whatsapp," ujar Kevin Sanjaya Sukamuljo