OCA Siap Perjuangkan eSports Dipertandingkan di Asian Games 2022 dengan Syarat

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 02 Sep 2018, 19:25 WIB
Pemain Indonesia, Sumarandak Ridel alias BenZerRidel bertanding menghadapi pemain Cina, Huang Chenghui alias Lciopdi di nomor final Clash Royale eSports Asian Games 2018 di Britama Arena Jakarta, Jakarta, Senin (27/8). (ANTARA FOTO/INASGOC/Ady Sesotya)

Bola.com, Jakarta - Direktur Jenderal Dewan Olimpiade Asia (OCA), Husain Al-Mussalam, belum bisa memastikan nasib eSports pada Asian Games 2022 selanjutnya di Hangzhou, China. Namun, Husain menyatakan pihaknya siap membantu impian eSports untuk dipertandingkan secara resmi dengan satu syarat. 

Advertisement

eSports menjadi cabang olahraga ekshibisi di Asian Games 2018. eSports mempertandingkan enam nomor, yakni Arena of Valor, Clash Royale, Hearthstone, League of Legends, Pro Evolution Soccer, dan Starcraft II.

Namun, masa depan eSports menjadi pertanyaan apakah bisa dipertandingan secara resmi pada Asian Games selanjutnya.

Menjawab pertanyaan hal itu, Husain Al-Mussalam meminta agar seluruh federasi olahraga elektronika bersatu di bawah satu naungan organisasi dengan sistem teratur sebelum menjadi cabang olahraga resmi.

"Sebelum kami ditanya bagaimana masa depan eSports pada Asian Games, kami harus menanyakannya kepada keluarga besar eSports di Asia dan di dunia, apakah mereka bersedia bergabung dalam satu organisasi?," kata Husain dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center, Minggu (2/9/2018).

Husain mengatakan federasi eSports juga tak semata-mata hanya ingin mencari keuntungan. Tetapi, harus kembali ke konsep olahraga itu sendiri.

"Konsep ideal tentang olahraga harus diunggulkan dan bukan sekadar mencetak keuntungan. Setiap orang tentu ingin mendapatkan keuntungan, atetapi apa alasan utama mereka hadir dalam penyelenggaraan olahraga ini?" ujar Husain.

Berita Terkait