Ronaldo Sosok Penting bagi Egy Maulana Atasi Tekanan Kebintangan

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 26 Okt 2018, 09:10 WIB
Gelandang Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Punya banyak fans tidak hanya membuat Egy Maulana Vikri terkenal. Di sisi lain, popularitas juga memberikan tekanan yang besar kepada pemain asal Medan itu. 

Selain menuai banyak pujian, Egy Maulana Vikri juga tidak jarang diguyur kritik. Tidak sedikit pihak, utamanya warganet yang tidak puas dengan penampilan Egy di lapangan.

Advertisement

Begitu juga saat dia tampil di Piala Asia U-19 2018. Tidak sedikit komentar miring tentang Egy yang bertebaran di media sosial, setelah Timnas Indonesia U-19 lolos ke perempat final usai menekuk Uni Emirat Arab 1-0 di SUGBK, Senayan, Kamis (24/10/2018). 

Mengenai hal itu, Egy Maulana Vikri tak mau ambil pusing. Ia sudah memahami bagaimana caranya menanggapi kritik. Dan ia mengaku banyak belajar dari penyerang Juventus, Cristiano Ronaldo dalam merespons kritik yang terus berdatangan.

"Saya melihat pemain luar (negeri). Saya belajar dari Ronaldo. Banyak yang menghujatnya, banyak yang gak suka sama dia. Dia fans dan hatter-nya lebih banyak dari saya. Kita harus banyak belajar darinya. Teman saya juga banyak yang dihujat segala macam. Ini risiko kami sudah memilih jalan seperti ini," kata Egy Maulana.

 

2 dari 2 halaman

Tetap Optimistis

Pemain Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri (kiri) berebut bola dengan pemain UEA U-19 pada penyisihan Grup A Piala AFC U-19 2018 di Stadion GBK, Jakarta, Rabu (24/10). Babak pertama, Indonesia unggul 1-0. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Soal itu, Egy juga mengaku tidak mendapatkan instruksi terkait penggunaan sosmed dari pelatih Indra Sjafri. "Mau buka atau tidak, itu tergantung orangnya. Bagaimana cara dia menanggapi. Dan juga pengaruh dari teman-temannya," kata Egy.

Saat melawan UEA, Egy harus mengakhiri permainannya jauh lebih cepat. Ia terpaksa ditarik karena mengalami cedera. Ia mengapresiasi perjuangan rekan-rekannya yang mampu mempertahankan keunggulan 1-0 atas UEA hingga pertandingan berakhir.

Pada babak 8 besar nanti, Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Jepang yang berstatus sebagai juara Grup B meski masih menyisakan satu pertandingan. Egy pun tak mempermasalahkan takdir yang mempertemukan timnya dengan Jepang.

"Kita juga tim kuat, kan kita lolos. Jadi memang sudah takdir kita bertemu Jepang dan kita sudah sama-sama bekerja keras, main 10 pemain dan ini juga berkat Allah SWT. Jadi yang gak boleh dilawan orangtua sama Allah saja sudah," ujar Egy.

"Sembilan puluh menit lagi kita bisa masuk Piala Dunia. Ini sudah 40 tahun kita tidak lolos ke 8 besar. Semoga harapan semua orang, pemain kerja keras, dan doa-doa diterima Allah agar dilancarkan," ia menambahkan.